article image

Penerapan ERP di Indonesia: Tantangan dan Solusi Strategisnya!

04 March 2025

Author by Tim eDOT

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) kini menjadi pilar utama dalam transformasi digital perusahaan modern. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan meningkatnya kompleksitas bisnis di Indonesia, kebutuhan akan sistem ERP semakin mendesak. Namun, proses implementasinya tidak lepas dari berbagai hambatan unik yang harus diantisipasi. Simak tantangan dan studi kasus penerapan ERP di Indonesia selengkapnya di bawah ini!

Tantangan Penerapan ERP di Indonesia

Meski manfaat ERP seperti efisiensi operasional dan peningkatan daya saing sudah terbukti, banyak perusahaan di Indonesia masih menghadapi tantangan teknis dan non-teknis. Artikel ini membahas secara mendalam tujuh masalah utama dalam implementasi ERP dan solusi strategisnya, terutama bagi UKM yang sering kali terkendala oleh keterbatasan anggaran dan sumber daya.

1. Biaya Implementasi yang Tinggi

Biaya implementasi ERP merupakan salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan di Indonesia. Implementasi ERP memerlukan biaya investasi yang signifikan, seperti biaya lisensi perangkat lunak, infrastruktur IT, pelatihan, dan konsultasi. Biaya yang tinggi ini sering kali menjadi penghalang terutama bagi perusahaan kecil dan menengah (UKM).

Solusi yang bisa digunakan adalah perusahaan dapat mengatasi tantangan tersebut dengan merencanakan anggaran secara rinci dan mencari opsi pembiayaan yang lebih fleksibel. Penggunaan solusi ERP berbasis cloud dapat mengurangi biaya awal karena menawarkan model pembayaran berlangganan yang lebih terjangkau. Selain itu, perusahaan dapat memilih modul ERP secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Keahlian

Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus dalam implementasi dan pengelolaan ERP merupakan suatu tantangan yang signifikan di Indonesia. Banyak perusahaan kesulitan menemukan tenaga ahli yang memahami baik teknologi ERP maupun proses bisnis yang relevan.

Solusinya adalah dengan menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan karyawan. Menyediakan pelatihan yang berkelanjutan dan sertifikasi bagi tim internal dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam mengelola ERP. Selain itu, bekerja sama dengan konsultan ERP yang berpengalaman dapat membantu mengisi kekurangan keahlian internal selama fase implementasi.

3. Resistensi terhadap Perubahan

Perubahan besar dalam proses bisnis dan sistem kerja sering kali menimbulkan resistensi dari karyawan. Resistensi ini bisa menghambat keberhasilan implementasi ERP karena karyawan enggan beradaptasi dengan sistem baru.

Untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan, solusinya adalah perusahaan perlu melakukan manajemen perubahan yang efektif. Ini termasuk komunikasi yang jelas tentang manfaat ERP, melibatkan karyawan dalam proses implementasi, serta menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai. Membangun budaya yang mendukung perubahan dan inovasi juga dapat membantu mengurangi resistensi.

4. Kompleksitas Integrasi Sistem

Integrasi antara sistem ERP dengan sistem yang ada di perusahaan sering kali menjadi proses yang kompleks. Sistem lama yang tidak kompatibel dengan teknologi baru dapat menyebabkan kendala teknis dan operasional.

Solusinya perusahaan perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap sistem yang ada dan merencanakan proses integrasi dengan cermat. Penggunaan middleware atau perangkat lunak perantara dapat membantu menyederhanakan integrasi. Memilih penyedia ERP yang berpengalaman dalam integrasi sistem juga dapat mengurangi risiko dan kompleksitas.

5. Data Migration dan Kebersihan Data

Proses migrasi data dari sistem lama ke sistem ERP baru adalah tantangan besar, terutama jika data yang ada tidak lengkap atau tidak akurat. Kesalahan dalam migrasi data dapat menyebabkan gangguan operasional dan kerugian bagi bisnis.

Solusinya perusahaan harus melakukan audit data secara menyeluruh sebelum proses migrasi. Data yang ada perlu dibersihkan, diperiksa, dan divalidasi untuk memastikan keakuratannya. Menggunakan alat bantu migrasi data dan melakukan uji coba migrasi sebelum go-live dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah sejak dini.

6. Kepatuhan terhadap Regulasi Lokal

Perusahaan di Indonesia harus memastikan bahwa sistem ERP yang diterapkan sesuai dengan regulasi dan kebijakan lokal, termasuk dalam hal perpajakan, pelaporan keuangan, dan keamanan data. Kegagalan untuk mematuhi regulasi ini dapat berakibat pada sanksi hukum dan denda.

Solusinya dengan memilih penyedia ERP yang memahami regulasi lokal dan memiliki solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia sangat penting. Selain itu, perusahaan perlu bekerja sama dengan ahli hukum dan kepatuhan untuk memastikan bahwa sistem ERP memenuhi semua persyaratan hukum yang relevan.

7. Keamanan Data

Keamanan data menjadi perhatian utama dalam implementasi ERP. Ancaman siber yang semakin kompleks mengharuskan perusahaan untuk memastikan bahwa data bisnis dan informasi sensitif terlindungi dengan baik.

Solusinya untuk memastikan keamanan data, perusahaan harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat seperti enkripsi data, kontrol akses yang ketat, dan pemantauan keamanan yang berkelanjutan. Memilih penyedia ERP yang memiliki reputasi baik dalam hal keamanan dan mematuhi standar keamanan internasional juga sangat penting bagi suatu bisnis.

ERP tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga strategi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing di berbagai sektor industri. Mari kita lihat bagaimana sistem ERP telah diterapkan oleh beberapa perusahaan dan sektor penting di Indonesia.

Baca Juga: Vendor ERP: Peran dan Tips Memilih untuk Optimalkan Bisnis Anda

Contoh Penerapan Sistem ERP di Indonesia

ERP tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga strategi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing di berbagai sektor industri. Mari kita lihat bagaimana sistem ERP telah diterapkan oleh beberapa perusahaan dan sektor penting di Indonesia.

1. ERP dalam Industri Manufaktur: Studi Kasus Indofood

Salah satu contoh paling dikenal dari penerapan ERP di Indonesia adalah PT Indofood Sukses Makmur. Perusahaan raksasa ini mengelola rantai produksi makanan dan minuman dari hulu ke hilir, dan untuk bisa menjalankan operasi sebesar itu dengan efisien, Indofood menggunakan sistem ERP berbasis SAP.

Dengan sistem ERP ini, Indofood dapat memantau seluruh proses produksi, mulai dari pemesanan bahan baku, pengolahan produk, hingga distribusi ke toko-toko. Semua informasi tersebut terhubung ke dalam satu sistem yang real-time, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data. Tidak hanya itu, laporan keuangan dan pelacakan biaya produksi juga menjadi jauh lebih akurat dan efisien.

2. ERP untuk Ritel Modern: Bagaimana Alfamart Mengelola Ribuan Toko

Bisnis ritel skala besar seperti Alfamart juga sangat bergantung pada sistem ERP untuk menjalankan operasinya. Dengan lebih dari 17.000 gerai di seluruh Indonesia, Alfamart mengintegrasikan sistem POS (Point of Sale), manajemen stok, logistik, dan keuangan dalam satu platform terpusat berbasis Oracle dan sistem khusus distribusi.

Hasilnya, setiap transaksi yang terjadi di gerai langsung tercatat secara digital dan memengaruhi data stok dan laporan penjualan. Ini memungkinkan manajemen pusat memantau stok di tiap gerai secara real-time, mengatur ulang pengiriman barang, dan meluncurkan promosi berbasis data. Tanpa ERP, operasi sebesar ini akan rentan terhadap kesalahan manual, keterlambatan distribusi, dan inefisiensi biaya.

3. Penerapan ERP Skala UMKM: Digitalisasi Grosir dan Distribusi lewat eDot

Menariknya, kini sistem ERP tidak lagi terbatas pada perusahaan besar. Pelaku usaha grosir, distributor, dan toko-toko tradisional pun sudah mulai memanfaatkan ERP yang lebih ringan dan modular. Salah satu contohnya adalah platform eDot, yang menyediakan solusi ERP dan Distribution Management System (DMS) yang terjangkau dan user-friendly.

Melalui produk seperti eMitra, eDot membantu para distributor makanan, minuman, dan kebutuhan harian untuk mengelola pesanan dari mitra toko secara digital. Proses yang sebelumnya manual, seperti pencatatan pesanan, pengiriman barang, hingga pelaporan penjualan, kini dapat dilakukan lewat aplikasi yang terintegrasi. Bagi pelaku usaha yang memiliki mitra ratusan hingga ribuan toko, ini adalah langkah besar dalam mempercepat pertumbuhan bisnis mereka secara efisien.

4. ERP di Industri Farmasi: Kasus Kalbe Farma

Di industri yang sangat bergantung pada regulasi dan kontrol kualitas seperti farmasi, ERP bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga kepatuhan. Kalbe Farma, salah satu produsen farmasi terbesar di Asia Tenggara, mengimplementasikan sistem ERP berbasis SAP untuk mengatur proses riset, produksi, distribusi, serta pelaporan keuangan dan audit.

Sistem ini memastikan bahwa setiap tahapan produksi dari formulasi bahan hingga pengiriman obat, terdata dan terdokumentasi dengan baik. ERP juga membantu Kalbe menjaga standar yang sesuai dengan peraturan BPOM dan sertifikasi internasional seperti ISO, yang menjadi kunci dalam menjaga kredibilitas produk di pasar dalam dan luar negeri.

5. ERP di Sektor Pemerintahan: Digitalisasi Kementerian Keuangan

ERP juga merambah sektor pemerintahan. Salah satu contoh besarnya adalah penerapan Sistem Aplikasi Keuangan Terpadu (SAKTI) oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Sistem ini menjadi fondasi dalam mengelola anggaran, pencairan dana, dan pelaporan keuangan negara secara digital.

Dengan sistem ini, setiap proses pengelolaan keuangan negara dapat diawasi secara menyeluruh dan terintegrasi. Mulai dari perencanaan anggaran, pelaksanaan, hingga evaluasi, semuanya dilakukan secara real-time dan dapat diaudit dengan lebih transparan. Ini adalah langkah besar dalam mewujudkan efisiensi dan akuntabilitas di sektor publik Indonesia.

Baca Juga: 10 Langkah Memilih Vendor ERP Terbaik untuk Bisnis Anda

Implementasi ERP di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari biaya yang tinggi hingga resistensi terhadap perubahan. Namun, dengan perencanaan yang matang, pelatihan yang memadai, dan pemilihan solusi ERP yang tepat, perusahaan dapat mengatasi hambatan-hambatan ini dan memetik manfaat penuh dari sistem ERP.

ERP di Indonesia tidak hanya digunakan oleh korporasi besar seperti Indofood atau Alfamart, tapi juga mulai diadopsi oleh UMKM, distributor, dan sektor publik. Platform seperti eDot menghadirkan vendor ERP skala ringan (modular) yang cocok untuk pelaku distribusi, toko grosir, dan usaha ritel B2B.

Blia perusahaan kalian membutuhkan software ERP, esuite bisa dijadikan pilihan yang tepat.

Beberapa fitur yang dimiliki esuite antara lain: 

  • Integrated Solution yaitu menyederhanakan semua proses bisnis inti dalam satu platform, meningkatkan efisiensi dan visibilitas data. 

  • User-friendly yaitu menawarkan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, menyederhanakan pembelajaran dan penggunaan platform. 

  • Scalability yang dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan perusahaan, baik bisnis kecil maupun besar.

  • Data Security yang pastinya memprioritaskan fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data dari akses yang tidak sah.

Yuk, coba coba esuite sekarang sekarang gratis untuk bisnis kalian dan rasakan manfaatnya!

logo rounded whatsapp