image

Retail: Pengertian, Jenis, Karakteristik, Cara Kerja, dan Contoh Bisnisnya

11 June 2025

Author by Tim eDOT

Dalam kehidupan sehari-hari, bisnis retail sangat dekat dengan kita. Mulai dari warung kelontong, supermarket, minimarket, hingga e-commerce seperti marketplace online, semua termasuk ke dalam bisnis retail. Model bisnis ini menjadi salah satu pilar penting dalam sistem distribusi modern karena berperan langsung menjembatani produsen dengan konsumen akhir.

Lalu, sebenarnya apa itu bisnis retail? Bagaimana cara kerjanya? Serta, seperti apa peluang dan tantangan dalam industri retail saat ini? Berikut pembahasan lengkapnya.

Apa itu Retail?

Retail adalah aktivitas penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir dalam jumlah satuan (eceran), bukan untuk dijual kembali. Dalam sistem retail, konsumen membeli produk untuk kebutuhan pribadi, bukan sebagai bahan produksi atau stok bisnis.

Menurut Philip Kotler, pakar pemasaran dunia, retail merupakan seluruh aktivitas yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi.

Melalui bisnis retail, produk yang dihasilkan produsen menjadi lebih mudah diakses konsumen, memperluas jangkauan pasar, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: 9 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Dalam Bisnis

Sejarah dan Perkembangan Retail di Indonesia

Perjalanan industri retail di Indonesia mengalami banyak fase penting:

  • 1960-an: Munculnya Sarinah sebagai department store modern pertama.

  • 1970–1980: Lahir supermarket dan department store seperti Hero, Ramayana, dan Matahari.

  • 1990-an: Tumbuhnya minimarket seperti Indomaret dan Alfamart.

  • 2000–2010: Hypermarket seperti Carrefour, Giant, dan Electronic City mulai populer.

  • 2010-sekarang: Era digital melahirkan konsep omnichannel dan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, hingga integrasi model new retail.

Transformasi ini menunjukkan bahwa bisnis retail selalu adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan pola konsumsi masyarakat.

Jenis Bisnis Retail

Saat ini, bisnis retail sudah banyak dijalankan dan jenisnya berbeda-beda berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan juga skala bisnis. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjutnya:

1. Berdasarkan Produk yang dijual 

Jenis bisnis retail dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama berdasarkan produk yang dijualnya dapat berupa produk, jasa, dan non-store sebagai berikut:

  • Retail Produk: Jenis retail produk berfokus pada penjualan produk yang dapat langsung digunakan, umumnya produk yang dijual berupa makanan, minuman, alat rumah tangga, alat kebersihan, atau fashion.
  • Retail Jasa: Di sisi lain, terdapat juga jenis retail yang berfokuskan untuk menjual jasa dan bukan produk fisik. Contohnya, seperti jasa servis kendaraan, jasa transportasi online, atau laundry.
  • Retail Non-Store: Selain menjual produk dan jasa secara langsung, terdapat juga jenis retail yang menggunakan teknologi mesin untuk menjual produk, seperti vending machines.

2. Berdasarkan Kepemilikan 

Selain dibedakan berdasarkan produk yang dijual, toko retail juga dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan kepemilikannya sebagai berikut:

  • Retail Independen: Sesuai dengan penyebutannya, jenis retail satu ini bergerak secara mandiri dan dalam operasionalnya tidak bergantung kepada pihak lain. Contohnya adalah warung, toko kelontong, dan warung makan.
  • Retail Franchise: Berkebalikan dengan retail independen, jenis retail franchise merupakan penjualan yang memasarkan produk sesuai dengan standar perusahaan pusat sehingga pemilik bisnis tidak perlu merintis bisnis dari awal.

3. Berdasarkan Skala Bisnis

Jenis retail juga dapat dibedakan berdasarkan skala bisnis yang dilakukan menjadi dua kategori sebagai berikut:

  • Retail Skala Kecil: Jenis retail ini cenderung menjual produk dalam jumlah yang terbatas, misalnya pedagang kaki lima, pedagang keliling, dan kios.
  • Retail Skala Besar: Untuk retail skala besar barang yang dijual cenderung dalam jumlah yang banyak dan memiliki variasi lengkap contohnya toserba, supermarket, dan departement store.

Karakteristik Bisnis Retail

Setelah mengetahui apa itu retail, kini saatnya Anda mengenali karakteristik bisnis retail lebih jauh. Bisnis retail memiliki karakteristik yang khusus, di antaranya:

1. Penjualan Barang dilakukan dalam Jumlah Satuan

Sudah menjadi hal umum bahwa toko retail menjual barang dalam jumlah satuan atau eceran sehingga pemilik bisnis harus pandai memilih stok dan mencari tahu produk apa saja yang penjualannya tinggi.

2. Langsung Berhadapan dengan Konsumen

Karena konsep penjualan dengan jumlah satuan, tentunya bisnis retail akan berhubungan secara langsung dengan konsumen. Oleh karena itu, setiap pemilik bisnis retail harus memiliki kemampuan pelayanan yang baik dan juga memberikan harga yang bersaing.

3. Menjual Berbagai Jenis Produk

Karena karakteristik retail yang menjual produk secara satuan dan berhadapan langsung dengan konsumen, maka sebagian besar toko retail ini juga akan menjual berbagai jenis produk. Produk yang dijual disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup konsumen sehari-hari.

Baca juga: 9 Cara Mengelola Inventory Toko yang Baik Agar Lebih Efektif

Cara Kerja Bisnis Retail

Cara kerja bisnis retail melibatkan serangkaian proses yang saling terkait untuk menyediakan produk kepada konsumen akhir. Berikut adalah tahapan utama dalam operasional bisnis retail:

  1. Penyediaan dan Pembelian Barang: Retailer membeli produk secara grosir untuk menjualnya dengan margin keuntungan.  
  2. Penyimpanan dan Manajemen Inventaris: Produk disimpan dengan manajemen inventaris yang baik untuk menghindari surplus atau kekurangan.  
  3. Penataan Produk dan Visual Merchandising: Penataan produk yang menarik di toko dapat meningkatkan penjualan dan pengalaman berbelanja.  
  4. Interaksi dengan Pelanggan: Karyawan memberikan informasi dan bantuan kepada pelanggan, penting untuk membangun loyalitas.  
  5. Proses Transaksi: Retailer menyediakan sistem pembayaran efisien, termasuk kasir dan berbagai metode pembayaran.  
  6. Analisis Penjualan dan Peramalan: Analisis data penjualan membantu memahami tren dan meramalkan permintaan untuk pengambilan keputusan.  
  7. Manajemen Rantai Pasokan: Mengelola hubungan dengan pemasok dan pengiriman sangat penting untuk kelancaran operasional.  
  8. Pemasaran dan Promosi: Strategi pemasaran dan promosi diterapkan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan kesadaran merek.

Kini, banyak bisnis retail yang mengadopsi pendekatan omnichannel, menggabungkan penjualan offline dan online untuk meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan belanja konsumen.

Contoh Bisnis Retail

Beberapa contoh bisnis retail yang mudah ditemui antara lain:

  • Toko Kelontong: Warung sembako atau toko kecil di lingkungan rumah.

  • Department Store: Toko besar seperti Matahari yang menjual berbagai kategori produk.

  • Mobile Retailer: Retailer yang menggunakan aplikasi mobile untuk menjual produk.

  • Internet Retailer: Seperti Tokopedia, Shopee, yang beroperasi secara penuh secara online.

Setelah mengetahui apa itu retail dan bagaimana cara kerjanya, kini saatnya Anda memulai bisnis sendiri. Jika Anda kesulitan mencari pemasok atau distributor terpercaya, eMitra dari eDOT bisa jadi solusi ideal.

Kembangkan Bisnis Retail Anda dengan eMitra

Memulai bisnis retail kini semakin mudah dengan dukungan teknologi. Jika Anda membutuhkan solusi terpercaya dalam pengelolaan pemasok dan distribusi, eMitra dari eDOT dapat menjadi partner terbaik Anda.

Dengan eMitra, Anda bisa:

  • Terhubung langsung dengan distributor resmi tanpa perantara.

  • Melakukan pembelian produk secara praktis dari berbagai kategori.

  • Menjual produk secara online tanpa ribet.

  • Melacak pengiriman secara real-time.

  • Mengelola stok dengan sistem digital yang user-friendly.

Coba eMitra sekarang dan rasakan kemudahan memulai bisnis retail dari rumah secara efisien, aman, dan menguntungkan.

Baca Juga: 9 Langkah Efektif Mengelola Inventory Toko untuk Bisnis Sukses

logo rounded whatsapp