Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah perusahaan manufaktur bisa memenuhi pesanan ribuan unit dalam waktu singkat tanpa harus duduk berjam-jam di depan spreadsheet? Jawabannya ada pada e-commerce B2B, yaitu model perdagangan digital yang mempertemukan bisnis dengan bisnis dalam satu ekosistem efisien dan terintegrasi.
Simak artikel dibawah ini untuk lebih mengenal apa itu e-commerce B2B.
Apa itu E-commerce B2B?
E-commerce B2B (business-to-business) adalah sistem perdagangan yang memungkinkan transaksi antar pelaku usaha dilakukan secara digital. Model ini tidak hanya mempercepat proses jual beli dalam skala besar, tapi juga membuka peluang kolaborasi dan efisiensi operasional yang lebih tinggi.
Jika e-commerce B2C berfokus pada penjualan langsung ke konsumen, maka B2B adalah tentang hubungan jangka panjang antar perusahaan, baik itu produsen, distributor, grosir, hingga pengecer.
Apa yang Membuat e-Commerce B2B Berbeda?
Transaksi dalam e-commerce B2B cenderung kompleks. Volume besar, kebutuhan spesifik, dan negosiasi yang mendalam menjadi bagian dari keseharian. Karena itu, banyak perusahaan mulai mengandalkan sales force automation dan platform B2B modern untuk menyederhanakan proses yang rumit ini.
Ada berbagai jenis model dalam B2B commerce, seperti:
-
Manufaktur ke bisnis: Produksi massal untuk perusahaan lain.
-
Produsen ke distributor: Menjual produk jadi ke pihak ketiga untuk dijual kembali.
-
Distributor ke retailer: Memfasilitasi rantai pasokan barang dalam jumlah besar.
-
Grosir ke bisnis: Menawarkan produk dalam skala besar dengan harga kompetitif.
-
B2B2B dan B2B2C: Memungkinkan rantai pasokan dan penjualan yang lebih kompleks, melibatkan lebih banyak pihak.
Baca Juga: 5 Platform E-Commerce Terpopuler di Indonesia 2025: Siapa yang Mendominasi?
Perbedaan e-Commerce B2B dan e-Commerce B2C
Seperti yang disebutkan sebelumnya, e-commerce B2B adalah model bisnis online yang melibatkan dua pelaku usaha. Singkatnya, konsep ini berlaku dari bisnis untuk bisnis.
Sementara itu, e-commerce B2C berkaitan langsung dengan transaksi antara pelaku usaha dan konsumen. Secara terperinci, berikut faktor-faktor pembeda e-commerce B2B dan e-commerce B2C:
Aspek | E-Commerce B2B | E-Commerce B2C |
---|---|---|
Target Pelanggan | Bisnis lain | Konsumen individu |
Proses Pembelian | Kompleks dan melalui negosiasi | Instan dan cepat |
Volume Transaksi | Lebih rendah, nilai lebih besar | Lebih tinggi, nilai lebih kecil |
Strategi Pemasaran | Data-driven dan fungsional | Emosional dan visual |
Waktu Keputusan | Lama dan kolektif | Cepat dan personal |
Keuntungan Menggunakan eMitra untuk e-Commerce B2B
Salah satu solusi lokal yang relevan dan bisa diandalkan dalam ekosistem e-commerce B2B adalah eMitra, bagian dari platform digital milik eDot.
Mengapa eMitra patut dipertimbangkan oleh pelaku usaha B2B?
1. Pemesanan Langsung dan Otomatis
Dengan sistem chat commerce, eMitra mempermudah pelanggan memesan produk langsung lewat aplikasi. Tidak perlu bolak-balik tanya harga atau stok, semua tersedia real-time.
2. Menghubungkan Distributor dan Retailer Secara Efisien
eMitra membangun ekosistem B2B yang kuat dengan menjembatani distributor dan retailer dalam satu platform. Ini mempercepat proses pembelian dan memperluas pasar untuk semua pihak.
3. Peningkatan Produktivitas Tim Penjualan
Sales bisa fokus pada strategi, bukan urusan administratif. eMitra memberdayakan tim penjualan dengan notifikasi pesanan otomatis, tracking pengiriman, hingga laporan performa penjualan.
4. Transparansi dan Kontrol Penuh
Setiap transaksi bisa dilacak dengan mudah. Mulai dari konfirmasi pesanan, status pengiriman, hingga bukti pembayaran, semuanya terekam jelas.
5. Efisiensi Biaya Operasional
Dengan fitur pencarian, filter produk, dan katalog digital, proses belanja dalam jumlah besar jadi lebih cepat dan hemat biaya.
6. Adaptif untuk UKM dan Korporasi
eMitra tidak hanya untuk perusahaan besar. UMKM pun bisa memanfaatkan platform ini untuk menjangkau pasar lebih luas tanpa harus membangun sistem dari nol.
Jenis-Jenis e-Commerce B2B
Model e-Commerce Business to Business (B2B) memiliki beragam bentuk, tergantung pada target konsumen dan lingkup bisnisnya. Berikut adalah beberapa jenis e-Commerce B2B yang umum dijumpai:
1. Produsen B2B
Produsen B2B adalah pelaku industri yang memproduksi barang dalam skala besar, umumnya dari bahan mentah, lalu menjualnya langsung ke perusahaan grosir atau distributor melalui toko online milik sendiri.
Contohnya, produsen suku cadang otomotif yang menjual produknya kepada pabrikan mobil atau perusahaan perakitan. Kerja sama ini biasanya bersifat eksklusif, dengan kesepakatan produksi berdasarkan spesifikasi teknis yang dibutuhkan oleh klien.
Dengan menggunakan situs e-Commerce sendiri, produsen dapat mempercepat proses transaksi dan membangun hubungan langsung dengan pelanggan bisnis.
2. Distributor B2B
Distributor B2B berperan sebagai perantara antara produsen dan pelaku bisnis retail. Mereka membeli produk dalam jumlah besar dari produsen, kemudian mendistribusikannya ke sejumlah pengecer.
Melalui platform e-Commerce, distributor dapat menyediakan katalog produk yang mudah diakses oleh pelanggan retail, sehingga proses pemesanan dan pengiriman menjadi lebih efisien. Peran distributor juga membantu meningkatkan eksposur produk produsen kepada pasar yang lebih luas.
3. Pedagang Grosir
Pedagang grosir atau wholesaler membeli barang dalam jumlah besar dari produsen, lalu menjualnya ke pengecer dengan harga yang lebih rendah daripada harga retail, namun tetap menguntungkan setelah ditambahkan margin tertentu.
e-Commerce B2B berfungsi sebagai katalog online yang memungkinkan pengecer memilih produk dengan harga kompetitif dalam jumlah besar. Model ini banyak digunakan dalam industri FMCG, fashion, dan elektronik.
4. B2B2C (Business to Business to Consumer)
B2B2C merupakan model di mana produsen bekerja sama dengan mitra bisnis (biasanya distributor atau platform e-Commerce) untuk menjangkau konsumen akhir.
Dalam skema ini, konsumen tidak membeli langsung dari produsen, melainkan dari mitra yang ditunjuk. Strategi ini mempermudah produsen untuk memasuki pasar konsumen tanpa membangun infrastruktur retail sendiri.
Selain memperluas jangkauan pasar, model ini juga membantu meningkatkan branding, khususnya bagi merek atau produk baru yang belum dikenal luas.
5. B2B2B
Model B2B2B melibatkan lebih dari dua entitas bisnis dalam rantai distribusi. Umumnya, ini digunakan untuk menghubungkan pelaku UMKM dengan perusahaan besar (korporasi) melalui platform perantara.
Perusahaan perantara menyediakan situs e-Commerce sebagai katalog produk digital, memperkenalkan produk dan jasa UMKM ke target pasar korporasi. Model ini memperluas peluang UMKM untuk mendapatkan pesanan dalam skala besar, dibandingkan hanya menjual langsung ke konsumen akhir (B2C).
Tantangan dalam Bisnis E-commerce B2B
Namun, model bisnis ini juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu dikelola dengan baik:
- Mengelola Hubungan dengan Pemasok
Menemukan vendor yang tepat, menegosiasikan harga terbaik, hingga memastikan pengiriman tepat waktu sering menjadi kendala utama dalam operasional B2B. - Adopsi Teknologi oleh Perusahaan Kecil
Tidak semua bisnis kecil dan menengah siap beralih ke sistem digital. Kurangnya pengetahuan atau sumber daya sering kali menjadi hambatan dalam penerapan teknologi e-commerce. - Membangun Kepercayaan Antar Bisnis
Dalam lingkungan online, menciptakan rasa percaya menjadi hal krusial. Perusahaan perlu memastikan keamanan platform mereka agar mitra bisnis merasa nyaman melakukan transaksi. - Perubahan Aturan Pemerintah
Kebijakan yang terus berganti, terutama dalam transaksi lintas negara, bisa menjadi tantangan besar. Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan regulasi agar tetap patuh hukum. - Fluktuasi Permintaan Pasar
Ketidakpastian permintaan sering kali menyulitkan manajemen stok dan perencanaan logistik. Menjaga keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan pasar menjadi tugas yang cukup rumit. - Proses Penjualan yang Memakan Waktu
Transaksi B2B biasanya melibatkan banyak pihak dalam pengambilan keputusan. Hal ini membuat siklus penjualan cenderung lebih panjang dibandingkan model bisnis lainnya. - Keamanan Data Pelanggan
Ancaman keamanan siber semakin meningkat, sehingga melindungi informasi sensitif pelanggan menjadi prioritas utama. Investasi pada sistem keamanan yang andal sangat diperlukan untuk menjaga privasi data.
Dengan memahami manfaat sekaligus tantangan dari e-commerce B2B, perusahaan dapat merancang strategi yang lebih matang untuk memaksimalkan potensi bisnis mereka di pasar digital ini.
E-commerce B2B menjadi solusi ideal untuk bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan memperkuat kerja sama antar perusahaan. Platform seperti emitra membuktikan bahwa digitalisasi proses B2B tidak hanya memudahkan, tapi juga mempercepat pertumbuhan bisnis.
Tertarik mencoba? Hubungi tim sales emitra untuk mendapatkan demo gratis dan rasakan langsung keunggulan platform e-commerce B2B dari eDot.
Baca juga: 9 Cara Mengelola Inventory Toko yang Baik Agar Lebih Efektif