article image

Contoh Perencanaan Usaha Makanan Serta Cara Merencanakannya

4 Sep 2025

Penulis Tim eDOT

Membangun usaha makanan tanpa rencana yang matang berisiko pada tingginya biaya operasional, sulitnya menjaga kualitas makanan, hingga kalah bersaing dengan kompetitor. 

Oleh karena itu, Anda perlu menyusun perencanaan yang terarah supaya bisnis kuliner tersebut dapat terus berkembang. Untuk memahami langkah dan contoh perencanaan usaha makanannya, simak pembahasannya sampai akhir.

Cara Merencanakan Usaha Makanan

Bagi Anda yang ingin membangun bisnis F&B, pertanyaan seperti “bagaimana cara menyusun perencanaan usaha makanan?” sering muncul di tahap awal. 

Untuk menjawabnya, simak langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha berikut untuk mengembangkan bisnis secara terarah.

1. Riset Bisnis

Perencanaan usaha diawali dengan riset mendalam terkait produk, harga, tren pasar, konsumen, dan pesaing. Langkah ini memberi gambaran jelas mengenai peluang sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi.

2. Analisis Perilaku Konsumen

Untuk memahami konsumen, Anda perlu mempelajari pola pembelian, preferensi, waktu konsumsi, hingga kebiasaan dalam memilih makanan. Data tersebut membantu menyelaraskan konsep usaha dengan strategi pemasaran.

3. Tetapkan Tujuan Bisnis

Menetapkan tujuan yang jelas dapat menjadi pedoman dalam mengembangkan usaha makanan Anda. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda perlu merumuskan visi, misi, serta target terukur, misalnya proyeksi penjualan dalam jangka waktu tertentu. 

4. Rancang Profil Usaha

Profil usaha berfungsi sebagai identitas bisnis yang memperlihatkan latar belakang, visi, misi, serta nilai keunggulan produk. Informasi ini tidak hanya membantu menjelaskan posisi usaha di pasar, tetapi juga meningkatkan daya tarik di mata calon mitra maupun investor.

5. Jelaskan Detail Produk

Dalam mengembangkan usaha makanan, profil usaha berfungsi sebagai identitas bisnis untuk memperlihatkan latar belakang, visi misi, serta nilai keunggulan produk. Detail ini membantu memperjelas posisi usaha Anda di pasar sekaligus menarik minat mitra maupun investor.

6. Identifikasi Target Market

Setelah memiliki deskripsi produk, Anda perlu menentukan target pasar yang paling sesuai. Selain itu, Anda juga perlu memastikan segmen konsumen tersebut selaras dengan kualitas dan harga yang ditawarkan untuk memperluas peluang bisnis. 

7. Atur Alokasi Dana

Pengaturan keuangan yang rapi dan terstruktur mempermudah pemantauan arus kas serta mendukung evaluasi berkala. Oleh karena itu, Anda perlu membuat perhitungan detail mengenai modal awal, biaya bahan baku, peralatan, serta operasional harian. 

8. Susun Strategi dan Tim

Meski usaha dapat dijalankan sendiri, membentuk tim yang kompeten akan mempercepat pertumbuhan dan tercapainya tujuan bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan setiap anggota memiliki peran jelas dalam produksi, pemasaran, maupun manajemen. 

9. Ajak Investor Bergabung

Untuk memperluas skala bisnis, Anda dapat mengajak investor yang memiliki visi sejalan dengan usaha Anda. Proposal bisnis perlu disiapkan dengan jelas supaya mereka memahami proyeksi keuntungan, strategi pengembangan, dan bentuk kerja sama yang ditawarkan.

Baca juga: 10 Langkah-Langkah Pengembangan Ide dan Peluang Usaha

Contoh Perencanaan Usaha Makanan

Contoh perencanaan usaha makanan di bawah ini menggambarkan bagaimana sebuah restoran atau café dapat dikelola dari tahap identitas usaha hingga strategi pemasaran. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Struktur Usaha

Struktur usaha penting untuk memastikan operasional restoran berjalan teratur. Dengan peran dan tanggung jawab yang jelas, pemilik usaha dapat mengawasi kinerja setiap bagian dengan lebih efektif.

Contohnya, ketika Anda ingin membangun sebuah restoran yang menyajikan berbagai hidangan yang mewakili kekayaan kuliner dari tiap pulau besar di Indonesia dengan merek “Resto XYZ”, Anda dapat membuat struktur usaha sebagai berikut:

  • Nama Usaha: Resto XYZ
  • Bentuk Usaha: Perseorangan
  • Jenis Usaha: Kuliner Nusantara
  • Alamat Usaha: Jl. Bunga Biru

2. Visi dan Misi Usaha

Visi dan misi membantu pemilik usaha menentukan arah jangka panjang restoran. Dengan adanya visi, restoran memiliki gambaran besar yang ingin dicapai, sedangkan misi menjelaskan langkah nyata untuk mewujudkannya. 

Berikut ini contoh visi dan misi dari Resto XYZ:

Visi: Menjadi restoran Nusantara terkemuka dengan hidangan dari tiap pulau besar di Indonesia dalam suasana autentik.

Misi: Menyajikan hidangan khas daerah dengan resep autentik dan bahan berkualitas, menghadirkan suasana budaya Nusantara, serta memberikan pelayanan profesional.

3. Deskripsi Usaha

Deskripsi usaha membantu menjelaskan gambaran umum restoran, mulai dari konsep hingga keunggulan yang ditawarkan. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat contoh deskripsi di bawah ini:

“Resto XYZ menyajikan kuliner khas dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Suasananya diperkuat dekorasi etnik yang menampilkan budaya tiap pulau besar di Indonesia ”

4. Target Pasar

Menentukan target pasar membantu usaha lebih fokus dalam strategi pemasaran dan menyesuaikan menu, harga, serta layanan sesuai kebutuhan konsumen. 

Untuk contohnya, Resto XYZ menargetkan wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin merasakan kuliner autentik dari berbagai daerah di Indonesia dalam satu tempat.

5. Kelebihan dan Kelemahan

Setelah menentukan target pasar, langkah berikutnya adalah menilai kekuatan dan kelemahan usaha yang dilakukan menggunakan metode SWOT. Di bawah ini contoh analisis SWOT dari Resto XYZ:

  • Strength: Konsep kuliner bernuansa etnik dengan sajian khas dari lima pulau besar di Indonesia.
  • Weakness: Biaya operasional tinggi serta tantangan menjaga konsistensi cita rasa.
  • Opportunities: Tren wisata kuliner makanan tradisional dan potensi kerja sama dengan agen perjalanan, hotel, maupun event organizer.
  • Threats: Persaingan dengan restoran serupa maupun modern serta fluktuasi harga bahan baku.

6. Proses Produksi

Proses produksi mencakup serangkaian langkah mulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan baku, kebersihan, pengolahan, hingga penyajian di meja pelanggan yang menentukan kualitas dan kepuasan pelanggan. Berikut ini contoh penjelasan proses produksinya:

“Dari bahan asli pilihan hingga sentuhan koki ahli, hidangan Resto XYZ disajikan dengan estetika khas Nusantara agar setiap santapan jadi pengalaman tak terlupakan.”

7. Strategi Pemasaran

Untuk menjangkau target pasar, usaha makanan Anda perlu membangun brand awareness dengan melakukan berbagai strategi pemasaran, baik itu digital maupun offline. 

Beberapa contoh strategi pemasaran yang dapat Anda terapkan, yaitu mempromosikan kuliner khas daerah melalui media sosial, memberikan promo, bekerja sama dengan travel agent dan hotel, serta kolaborasi dengan food blogger.

Baca juga: Mengenal Sistem Point of Sales, Ini Fungsi dan Keuntungannya

Digitalisasi Proses Bisnis dengan eDOT Hardware

Bagi pelaku bisnis F&B, kecepatan dan ketepatan dalam mencatat transaksi sangat menentukan kelancaran operasional. Pemilihan perangkat keras yang andal akan membantu Anda menjaga kualitas layanan sekaligus memudahkan pengelolaan transaksi harian.

eDOT Hardware menyediakan mesin POS dengan desain durabilitas tinggi, garansi 1 tahun, serta instalasi yang cepat sehingga langsung siap digunakan. 

Selain itu, desainnya juga modern dan stylish sehingga mendukung tampilan profesional di area kasir, ditambah aftersales service yang selalu siap mendampingi kebutuhan bisnis Anda.

Dengan solusi ini, digitalisasi proses transaksi menjadi lebih efisien dan operasional bisnis F&B dapat berjalan tanpa hambatan. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan konsultasi dan penawaran terbaiknya!

Baca juga: Untuk Menguji Kelayakan Usaha Diperlukan Apa? Ini Jawabannya!

logo rounded whatsapp