Salah satu hal yang harus mendapatkan perhatian besar dari pebisnis, terutama yang bergerak di bidang retail, adalah inventory atau persediaan. Faktanya, kerapian dan manajemen inventori berperan besar terhadap keberhasilan bisnis secara umum.
Menariknya, ada sebuah parameter yang bisa menunjukkan efektivitas inventori bisnis, yaitu inventory turnover. Jika Anda ingin memahaminya secara mendalam dan ingin mengetahui inventory turnover formula, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Inventory Turnover?
Inventory turnover adalah rasio yang menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat menjual dan mengganti kembali persediaan produknya selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Jika inventory turnover tinggi, artinya barang cepat terjual. Sebaliknya, jika angkanya rendah, artinya persediaan barang menumpuk di gudang, yang mungkin dilatabelakangi kesulitan dalam menjualkannya.
Inventory turnover atau perputaran persediaan menjadi aspek krusial untuk menilai apakah bisnis berjalan baik ataukah tersendat.
Mengapa Menghitung Inventory Turnover Penting?
Sebelumnya disebutkan bahwa inventory turnover adalah aspek krusial dalam bisnis. Namun, apa pentingnya mengetahui rasio ini? Berikut sejumlah alasannya:
1. Mengevaluasi Manajemen Inventori
Sistem manajemen inventori atau inventory management system adalah sistem untuk mengelola stok produk, mulai dari pencatatan, pelacakan, pengadaan, penyimpanan, sampai distribusi stok.
Dengan menghitung inventory turnover, perusahaan akan bisa mengevaluasi efektivitas inventory management system yang sudah berjalan. Jika persediaan menumpuk, perusahaan bisa menganalisis hambatan terjadi di tahap apa, lalu mengambil langkah yang tepat.
2. Melancarkan Cash Flow
Cash flow yang lancar akan membuat pembelian barang baru lebih fleksibel. Salah satu faktor yang turut melancarkan cash flow adalah kecepatan terjualnya barang. Oleh karena itu, inventory turnover yang baik sangat berhubungan dengan kelancaran cash flow.
3. Membantu Perencanaan Produksi
Dengan mengetahui inventory turnover, perusahaan bisa merencanakan proses produksi yang lebih efektif. Terutama bila inventory turnover-nya tinggi, perusahaan perlu memastikan efisiensi pengadaan bahan baku atau menambah kapasitas produksi untuk menghindari stockout.
Baca juga: Apa Itu Stock Opname? Ini Tujuan dan Cara Melakukannya
4. Membantu Pengambilan Keputusan
Perhitungan inventory turnover akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi banyak hal dan mengambil keputusan yang tepat, di antaranya produk yang harus segera dikeluarkan dari gudang agar tidak menjadi dead stock dan produk yang harus segera dipesan ulang.
5. Mengoptimalkan Fungsi Gudang
Karena gudang memiliki kapasitas yang terbatas, inventory turnover yang tinggi akan membuat fungsi gudang menjadi lebih efisien, biaya penyimpanan lebih rendah, dan distribusi berjalan lancar.
Sebaliknya, inventory turnover yang rendah menandakan banyak stok menumpuk di gudang, yang berisiko rusak atau kedaluwarsa, serta meningkatkan biaya penyimpanan dan perawatan.
Memahami Inventory Turnover Formula
Sebenarnya, inventory turnover formula atau rumus inventory turnover sangat sederhana, cukup dengan membagi harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan dalam satu periode.
Inventory Turnover Ratio = Harga Pokok Penjualan : Rata-Rata Persediaan
Keterangan:
- Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya total yang dialokasikan untuk penjualan produk selama periode tertentu.
- Rata-rata persediaan adalah rata-rata stok produk di gudang saat awal dan akhir periode.
Untuk memahaminya dengan lebih baik, mari gunakan contoh kasus dari PT. XYZ berikut ini:
PT. XYZ menjual lemari pakaian dengan HPP selama tahun pertama senilai Rp450.000.000. Persediaan awal tahun Rp200.000.000 dan persediaan akhir tahun Rp150.000.000. Hitung inventory turnover ratio-nya!
Dari contoh kasus tersebut, diketahui bahwa:
Harga Pokok Penjualan = 450.000.000
Rata-Rata Persediaan = (Persediaan awal tahun + Persediaan Akhir Tahun) : 2
= (200.000.000 + 150.000.000) : 2
= 350.000.000 : 2
= 175.000.000
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan : Rata-Rata Persediaan
= 450.000.000 : 175.000.000
= 2,6 kali
Dari perhitungan di atas, diketahui inventory turnover PT. XYZ selama satu tahun adalah 2,6 kali. Artinya, perusahaan tersebut menjual dan mengganti persediaan barangnya hampir 3 kali dalam setahun.
Untuk industri mebel, angka ini menunjukkan inventory turnover yang baik dan sehat karena siklus penjualannya tidak secepat produk kebutuhan harian.
Di sini, perlu dipahami bahwa nilai inventory turnover tidak dapat disamaratakan karena bergantung dari sektor industri, skala perusahaan, dan faktor yang lain. Jadi, kalau ingin membandingkan, minimal Anda mengetahui nilai rata-rata industri dan skala perusahaan.
Namun, jika membahas konteks umum, semakin tinggi rasionya, semakin baik hasilnya, karena hal tersebut menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola persediaan produk dengan efisien.
Baca juga: Cara Efektif Mengelola Inventory: Panduan Praktis Pemilik Toko
Cara Meningkatkan Inventory Turnover
Karena semakin tinggi inventory turnover ratio mengindikasikan kondisi yang lebih baik, Anda perlu memahami beberapa cara untuk meningkatkannya. Berikut ini sejumlah cara efektif untuk meningkatkan inventory turnover:
- Merancang ulang strategi penjualan: Perlu dilakukan riset untuk merancang strategi yang tepat dan berpotensi meningkatkan penjualan. Langkah yang bisa diambil misalnya mengubah strategi penentuan harga atau meningkatkan customer experience.
- Melakukan Forecasting: Perusahaan harus memperkirakan permintaan pasar secara akurat, bisa dengan mengidentifikasi tren pasar, melihat data penjualan tahun sebelumnya, atau memahami pola permintaan pelanggan.
- Mendorong perputaran barang: Beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu memperbarui produk yang sudah ada agar lebih menarik dan membuat penawaran spesial.
- Memperhatikan masa kedaluwarsa produk: Untuk produk yang punya masa kedaluwarsa terbatas, Anda harus memantaunya dengan lebih cermat dan sebaiknya atur sistem rotasi persediaan berdasarkan tanggal kedaluwarsa.
- Memperbaiki pengelompokan produk: Penataan dan pengelompokan produk harus diperhatikan agar konsumen tidak bingung saat mencarinya.
Itulah penjelasan lengkap mengenai inventory turnover formula, manfaat menghitungnya, dan cara efektif untuk meningkatkan nilainya. Pada akhirnya, inventori menjadi salah satu indikator krusial yang menunjang efektivitas operasional bisnis bahkan kepuasan pelanggan.
Jika Anda seorang pebisnis, memahami perhitungan inventory turnover adalah langkah yang harus dilakukan guna memajukan bisnis Anda. Selain upaya-upaya di atas, salah satu cara untuk meningkatkan inventory turnover adalah dengan manajemen stok yang sistematis dan terkontrol.
Kini, tak perlu repot mengelola stok produk yang banyak, karena ada esuite, yaitu platform Distribution Management System dari eDOT. Sistem ini bisa membantu Anda mengelola stok produk secara mudah dan rapi sehingga memudahkan penjualan.
Pengelolaan stok di esuite bisa dilakukan melalui modul Inventory, lalu menuju menu Stocks untuk mengetahui jumlah stok produk. Pada menu tersebut, Anda bisa menambahkan rincian stok baru, seperti UoM, quantity, dan lokasi.
Dengan esuite, Anda bisa mengefisienkan rantai pasok dan operasional harian, serta mengurangi pekerjaan manual sehingga proses bisnis lebih hemat waktu dan biaya. Pengambilan keputusan pun didasarkan pada data dan laporan yang komprehensif.
Tertarik mencoba esuite untuk memudahkan manajemen stok dan operasional harian bisnis Anda? Coba demo gratis esuite sekarang dan buktikan manfaatnya!
Baca juga: Panduan Lengkap Distribution Management System (DMS) dan Rekomendasinya