article image

10 Contoh KPI Sales untuk Meningkatkan Produktivitas Tim

2 Sep 2025

Penulis Tim eDOT

KPI sales adalah alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menilai seberapa efektif aktivitas penjualan tim, sekaligus menjadi bagian dari KPI karyawan secara keseluruhan. 

Indikator ini memberikan gambaran yang jelas bagi setiap sales mengenai target yang harus dicapai, sekaligus memungkinkan manajemen memantau kinerja mereka secara objektif.

Dengan penerapan KPI, tercipta kompetisi yang sehat di antara tim, sehingga produktivitas dapat meningkat. Untuk mengetahui cara menentukan dan contoh KPI sales lebih lengkap, simak pembahasan berikut.

Sekilas Tentang KPI Sales

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, KPI sales merupakan tolok ukur yang dipakai perusahaan dalam menilai efektivitas kegiatan penjualan.

Dengan adanya KPI, bisnis bisa lebih mudah mengetahui area yang perlu ditingkatkan untuk membuat hasil penjualan lebih optimal sekaligus meningkatkan produktivitas sales.

Pengukuran ini juga berperan penting dalam memantau performa tim sales, jalur penjualan, hingga proses yang berlangsung setiap harinya. 

Oleh karena itu, bisnis perlu menaruh perhatian khusus pada KPI sales dan menjadikannya bagian dari strategi pengembangan penjualan.

Contoh KPI Sales

KPI sales bisa dilihat dari berbagai indikator yang mencerminkan efektivitas aktivitas penjualan. Berikut beberapa contoh KPI sales yang umum dipakai untuk menilai kinerja tim maupun strategi penjualan:

1. Sales Qualified Leads (SQL)

SQL atau Sales Qualified Leads adalah calon pelanggan yang sudah dianggap siap oleh tim sales karena menunjukkan minat kuat untuk membeli. Biasanya mereka sebelumnya disaring dulu oleh tim marketing. Semakin banyak SQL, semakin besar pula peluang bisnis mendapatkan pelanggan baru.

Baca Juga: Manfaat Sales Management, Pengertian dan Aspek Pentingnya

2. Trial atau Percobaan

Contoh KPI sales selanjutnya yaitu trial atau percobaan. Trial menggambarkan seberapa banyak orang yang mencoba produk atau layanan dalam jangka waktu tertentu. 

Semakin tinggi angkanya, semakin besar pula peluang bagi tim sales untuk mengubah pengguna percobaan menjadi pelanggan tetap. Hal ini juga membuka ruang kerja sama yang lebih baik antara tim pemasaran dan penjualan.

3.  Jumlah Panggilan Onboarding dan Demo Bulanan

Panggilan onboarding dan demo menggambarkan seberapa sering tim sales berinteraksi dengan pelanggan baru dalam satu bulan. Tujuannya agar mereka lebih paham cara kerja produk atau layanan. 

Aktivitas ini memiliki peran besar dalam mendorong penjualan, sekaligus bisa jadi acuan untuk melihat performa setiap anggota tim.

4. Volume Panggilan per Sales

Volume panggilan menunjukkan intensitas tim sales dalam menjangkau calon pelanggan melalui telepon atau media komunikasi lain. 

Dari data ini, perusahaan bisa melihat respons calon pelanggan, durasi percakapan, hingga jumlah prospek baru yang berhasil diperoleh. KPI ini berguna untuk menilai seberapa efektif usaha tim dalam membangun interaksi awal.

5. Peluang Penjualan

Peluang penjualan adalah daftar calon pelanggan yang sedang diproses untuk membeli. Melalui KPI ini, tim sales bisa melihat peluang mana yang paling menjanjikan serta berapa nilai transaksi yang mungkin tercapai. Informasi ini berguna untuk memutuskan pelanggan mana yang sebaiknya diprioritaskan lebih dulu.

6. Penjualan per Karyawan

Penjualan per karyawan menunjukkan berapa banyak penjualan yang dihasilkan tiap anggota tim. KPI ini berguna untuk menilai performa individu, menentukan target yang realistis, serta melihat kekuatan dan hal yang masih perlu ditingkatkan dari masing-masing orang.

7. Lamanya Proses Penjualan

Lamanya proses penjualan adalah ukuran waktu rata-rata yang dibutuhkan tim sales untuk mengubah prospek menjadi pelanggan. KPI ini membantu memperkirakan pendapatan, menentukan target, dan menilai seberapa efisien proses penjualan yang dijalankan.

8. Tingkat Konversi Kontak ke Pelanggan

Tingkat konversi kontak ke pelanggan merupakan ukuran seberapa banyak kontak yang berhasil diubah menjadi penjualan. Kontak ini bisa berasal dari pelanggan lama, yang sudah berhenti, atau orang yang pernah terhubung dengan bisnis.

KPI ini membantu menilai efektivitas tim sales dalam membangun dan menjaga hubungan, sekaligus jadi acuan untuk mengevaluasi strategi customer relationship management.

Baca juga: Panduan Lengkap Sales Monitoring: Definisi, Tujuan dan Strateginya!

9. Biaya Rata-Rata Perolehan Prospek (Average Cost per Lead)

KPI biaya perolehan prospek mengukur berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu prospek baru. 

Perhitungannya mencakup seluruh biaya pemasaran, termasuk gaji tim sehingga bisa membantu melihat seberapa efisien penggunaan anggaran dan waktu dalam proses sales.

10. Tingkat Konversi dari Prospek Penjualan (Lead-to-Win Rate)

Tingkat konversi prospek ke penjualan adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak prospek yang benar-benar berakhir menjadi transaksi. 

KPI ini membantu menilai apakah produk sesuai dengan kebutuhan pasar, harga sudah tepat, dan strategi penjualan berjalan efektif sehingga bisa dijadikan acuan untuk langkah berikutnya.

Cara Menentukan KPI Sales

Setelah mengetahui apa saja contoh KPI sales, langkah selanjutnya adalah membuat KPI sales yang efektif. 

Hal ini penting agar kinerja tim dapat terukur, produktivitas sales meningkat, dan target bisnis tercapai. Berikut cara membuat KPI sales yang bisa diterapkan:

1. Tentukan Tujuan dan Target yang Jelas

Hal pertama yang harus dilakukan saat menyusun KPI sales adalah menetapkan sasaran dan target bisnis. Ketahui dulu pencapaian apa yang diinginkan perusahaan, supaya Anda dan tim penjualan bisa merancang KPI yang tepat dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

2. Alokasikan Tugas dengan Adil

Setelah tujuan bisnis ditetapkan, tahap selanjutnya adalah menyusun struktur tim dan menugaskan pekerjaan secara adil sesuai peran masing-masing anggota. 

Pendekatan ini memudahkan pengukuran KPI, karena setiap karyawan memiliki tanggung jawab dan target yang spesifik.

3. Tetapkan Standar Pencapaian dan Penilaian

Jika tujuan sudah jelas dan tugas sudah dibagi, tahap berikutnya adalah membuat patokan pencapaian atau kriteria penilaian. Patokan ini berisi KPI yang membantu menilai sejauh mana tim sales berhasil mencapai target penjualan.

4. Susun Metrik untuk Mengukur Kinerja

Tahap terakhir adalah menyusun metrik dalam tabel yang sederhana dan mudah dipahami. Di sini, setiap tugas karyawan dicatat dalam KPI, lengkap dengan target dan standar nilai yang diharapkan. Dengan cara ini, pengukuran kinerja menjadi lebih jelas dan memudahkan evaluasi tim secara rutin.

Cara Memantau KPI Sales

Memantau pencapaian KPI sales bisa terasa rumit, apalagi saat aktivitas tim berlangsung dengan intens dan beragam. 

Untuk itu, dibutuhkan sistem KPI sales dashboard yang mudah digunakan namun tetap efektif agar Anda dapat menilai performa tim tanpa harus selalu mengawasi secara langsung. 

Dengan pendekatan ini, Anda bisa lebih fokus pada strategi pengembangan bisnis dan pengambilan keputusan yang tepat.

ework dari eDOT hadir sebagai solusi Sales Force Automation (SFA) yang otomatis mencatat seluruh aktivitas tim, mulai dari pengelolaan data pelanggan, pemrosesan pesanan, hingga stok barang. 

Semua pencatatan dilakukan secara real-time, sehingga pengawasan KPI menjadi lebih rapi dan terstruktur.

Dengan ework, tim sales dapat bekerja secara fleksibel kapan pun dan di mana pun menggunakan perangkat mobile, sementara semua aktivitas mereka tercatat otomatis. Sistem ini mempermudah pemantauan KPI tanpa perlu laporan manual yang merepotkan.

Jadi, jangan tunggu lagi! Yuk, segera ajukan penawaran dan optimalkan pengawasan KPI sales tim Anda dengan ework dari eDOT, dan nikmati kemudahan dalam mengelola performa tim secara efisien dan akurat.

Baca juga: Aplikasi Sales: Fitur, Keunggulan, Cara Memilih dan Rekomendasinya!

logo rounded whatsapp