article image

Ini Pentingnya Sales Performance Dashboard & Cara Membuatnya

29 Sep 2025

Penulis Tim eDOT

Sales bisa dianggap sebagai salah satu tulang punggung penjualan. Selain memantau progres penjualan secara umum, Anda juga perlu memperhatikan kinerja sales dalam mengupayakan penjualan. Di sinilah Anda membutuhkan tool bernama sales performance dashboard.

Sebenarnya, apa itu sales performance dashboard? Simak artikel ini untuk memahami pentingnya sales performance dashboard, jenis-jenis, dan cara membuatnya!

Apa Itu Sales Performance Dashboard?

Sebelumnya, perlu dipahami bahwa sales performance adalah pengukuran kemampuan seorang sales dalam menjualkan produk atau layanan tertentu. 

Adapun sales performance dashboard adalah software yang digunakan untuk melacak serta memantau aktivitas sales melalui berbagai KPI (Key Performance Indicator) yang relevan dengan bisnis, seperti kinerja tim, perolehan pendapatan, dan peluang baru.

Software ini memberikan ringkasan mengenai semua aktivitas sales dan hasil penjualannya dalam format grafik, tabel, ataupun visual lain yang mudah dipahami.

Data yang ditampilkan pada software ini membantu para pelaku usaha untuk mengidentifikasi sales terbaik berdasarkan kontribusinya pada perusahaan.

Mengapa Sales Performance Dashboard Penting?

Kehadiran sales performance dashboard dalam lingkup bisnis sangatlah penting. Berikut ini beberapa alasannya:

1. Membantu Analisis Pendapatan

Bagi perusahaan, analisis pendapatan atau revenue analysis bisa menjadi media untuk melihat pendapatan yang sudah dihasilkan oleh seorang sales, mengidentifikasi apakah target yang ditetapkan pada tiap sales sudah tercapai, dan berapa lama waktu yang sales butuhkan untuk mencapainya.

Berbekal informasi tersebut, perusahaan dapat mengenali siapa sales yang berprestasi (top performers) dan siapa sales yang masih kurang perform (underperformers).

Lebih lanjut, perusahaan dapat menentukan langkah yang tepat, misalnya memberikan pembinaan khusus untuk meningkatkan skill para sales.

Inilah pentingnya peran sales performance dashboard. Tool ini mampu menyajikan data secara real-time dalam bentuk visual.

Jika dibandingkan dengan laporan manual, analisis pendapatan dengan sales performance dashboard bisa membuat proses analisis berjalan lebih cepat dan efisien.

2. Menyajikan Ringkasan Kinerja Penjualan

Faktanya, guna memahami kinerja sales secara menyeluruh, pendapatan saja belum cukup. Ringkasan kinerja penjualan (sales performance snapshot) memberikan gambaran yang lebih detail mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perolehan pendapatan tersebut.

Dalam praktiknya, sales performance dashboard tak hanya menunjukkan nominal pendapatan, tetapi juga memecah data menjadi informasi spesifik, misalnya:

  • Produk yang paling banyak terjual.
  • Jumlah panggilan telepon yang sudah sales lakukan.
  • Jumlah prospek yang berhasil dikonversi menjadi klien.

Dengan informasi tersebut, pelaku usaha bisa menilai kinerja sales sekaligus mengetahui aktivitas mana yang paling efektif mendatangkan penjualan sehingga bisa menjadi acuan pengambilan keputusan di masa depan.

3. Sebagai Pengingat Harian

Sales performance dashboard yang terintegrasi dengan CRM bisa dimanfaatkan sebagai pengingat dan pengatur tugas harian sales. Hal ini penting sekali untuk menghindari risiko terlupa atau terlewat.

Dengan daftar tugas yang tersusun di dashboard, sales dapat melihat langsung daftar tugas yang harus diselesaikan di hari tertentu, kemudian memberikan checklist saat sudah menuntaskannya.

Sementara jika dilihat dari sudut pandang manajer tim, hal ini bisa menjadi dasar untuk mengetahui sales mana yang konsisten menyelesaikan tugas dan siapa yang sering tertinggal.

Baca juga: Call Plan Lebih Rapi, Sales Jalan Jadi Lebih Pasti!

Jenis Sales Performance Dashboard

Dalam praktiknya, sales performance dashboard terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis sales performance dashboard yang perlu Anda pahami:

1. CRM Dashboard

Dashboard CRM (Customer Relationship Management) adalah tampilan visual yang menunjukkan data penting dari sistem CRM, mulai dari interaksi dengan pelanggan, siklus penjualan, hingga tingkat konversi.

Dengan dashboard ini, para pelaku usaha dapat mengetahui pola interaksi pelanggan dengan tim penjualan ataupun customer service.

Jenis sales performance dashboard yang satu ini penting untuk memahami pola perilaku pelanggan, meningkatkan efisiensi proses penjualan, serta membantu tim untuk bertindak cepat ketika ada penurunan interaksi atau masalah lainnya.

Beberapa contoh KPI dalam CRM dashboard antara lain sales cycle length, length of pipeline, dan sales targets. 

Sales cycle length mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk menutup penjualan. Length of pipeline digunakan untuk melacak jumlah total prospek atau deal yang ada dalam pipeline penjualan.

Sementara itu, sales targets merupakan tujuan penjualan spesifik yang ditentukan perusahaan dalam periode tertentu.

2. Team Performance Dashboard/ Leaderboard

Dashboard ini menampilkan performa tim maupun individu dalam bentuk papan peringkat (leaderboard). Tujuan dari dashboard ini adalah untuk menciptakan kompetisi sehat antar sales supaya termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Selain menyoroti kinerja individu, dashboard ini juga membantu menyampaikan pentingnya kerja tim jika bobot target dibagi rata.

Metrik sales performance yang bisa dipantau dari dashboard ini antara lain MRR (Monthly Recurring Revenue), jumlah panggilan harian, dan rata-rata penjualan. 

3. Activities Dashboard

Activities dashboard mampu menunjukkan aktivitas harian sales representative (sales reps) secara visual, misalnya jumlah panggilan telepon, email yang dikirim, rapat yang dijadwalkan, atau jadwal demo.

Jadi, dengan dashboard ini, sales manager bisa memeriksa apakah timnya benar-benar aktif berinteraksi dengan pelanggan dan tidak melewatkan peluang penjualan.

Dapat disimpulkan bahwa activities dashboard tidak hanya melihat hasil akhir, melainkan juga aktivitas yang dilakukan untuk mencapainya.

Di sisi lain, dashboard ini juga membantu manajer untuk mengukur kinerja tim secara makro sekaligus mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Di antara KPI yang biasanya ada dalam activities dashboard adalah sales per rep dan closing ratio. Sales per rep berguna untuk mengevaluasi kinerja individu dan memastikan semua anggota tim berkontribusi aktif terhadap target penjualan secara keseluruhan.

Adapun closing ratio merupakan ukuran efektivitas tim sales dalam mengubah prospek menjadi pelanggan.

4. Deal Performance Dashboard

Jenis selanjutnya adalah deal performance dashboard yang berguna untuk melihat perkiraan pendapatan (revenue) yang akan dicapai di akhir tahun. 

Secara spesifik, dashboard ini akan menampilkan data mengenai kapan setiap deal akan selesai dan berapa banyak deal yang sudah close jika dibandingkan dengan target awal. 

5. Operations Metrics Dashboard

Dashboard satu ini akan memberikan informasi bagi eksekutif level atas (C-level dan VP sales) mengenai gambaran kinerja target perusahaan.

Dengan data yang tertampil, mereka bisa melihat progres, hambatan, atau penurunan dari periode satu ke periode lainnya.

Lebih lanjut, informasi ini akan membantu mereka menentukan perlu tidaknya mengubah strategi untuk langkah ke depannya.

Baca juga: Kelola Salesman Division untuk Dorong Penjualan

Cara Membuat Sales Performance Dashboard

Kabar baiknya, sekarang Anda bisa membuat sales performance dashboard untuk perusahaan dengan mengikuti tiga langkah berikut:

1. Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Penentuan tujuan di awal dapat membuat langkah-langkah selanjutnya lebih terarah. Pada umumnya, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan sebuah dashboard, antara lain:

  • Memantau kinerja sales secara real-time
  • Mengukur pencapaian target sales.
  • Mengidentifikasi top performer dan underperformer sales.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
  • Menganalisis aktivitas sales yang paling efektif.

2. Tetapkan KPI yang Ingin Diukur

KPI sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu KPI berorientasi hasil dan KPI berorientasi aktivitas. KPI yang berorientasi hasil mengukur kinerja tim sales secara menyeluruh, sedangkan KPI yang berbasis aktivitas mengukur cara mereka mencapai target tertentu.

Secara umum berikut ini sejumlah KPI yang biasanya diukur dalam sales performance dashboard:

  • Customer Lifetime Value (CLV): Merupakan prediksi nilai keseluruhan pendapatan yang bisa didapatkan dari seorang pelanggan.
  • Volume penjualan: Untuk mengungkapkan fluktuasi musiman dalam penjualan.
  • Conversion rate: Menunjukkan seberapa efektif tim sales mengubah prospek menjadi pelanggan. 
  • Margin keuntungan rata-rata: KPI ini membantu sales membandingkan margin keuntungan dari berbagai produk dan wilayah geografis yang berbeda.
  • Average Revenue per Unit (ARPU): Merupakan ukuran pendapatan yang dihasilkan setiap pelanggan dalam periode tertentu. 

3. Gunakan Platform Sales Dashboard dari ework

Untuk menilai kinerja sales, Anda sangat membutuhkan sales dashboard, yaitu dashboard yang menampilkan segala data terkait penjualan, mulai dari data pelanggan, sales pipeline, ringkasan penjualan, hingga analisis produk terlaris.

Jika Anda sedang mencari sales dashboard yang tepat untuk bisnis Anda, ework dapat menjadi solusi tepat. ework merupakan aplikasi Sales Force Automation (SFA) dari PT. Elektronik Distribusi Otomatisasi (eDOT).

Sebagai perusahaan yang menyediakan solusi bisnis berbasis teknologi, eDOT sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam membantu kelancaran penjualan berbagai perusahaan melalui berbagai aplikasi unggulannya.

Dengan ework, Anda bisa mengotomasikan beragam tugas administrasi dan memantau progres penjualan secara real-time.

Jika tertarik mencoba ework, segera hubungi kami untuk mendapatkan informasi lengkap dan menjadwalkan demo gratis guna membuktikan keunggulannya.

Baca juga: Sales Kamu Lagi di Mana? Ini Cara Pantau Mereka Tanpa Nanya!

logo rounded whatsapp