article image

Sales Pitch: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat, & Contohnya

10 Okt 2025

Penulis Tim eDOT

Tahukah Anda, sales pitch adalah salah satu proses penting dalam manajemen penjualan? Pitching dilakukan dengan menawarkan produk langsung ke calon pelanggan.

Namun, agar tidak menyia-nyiakan waktu tim sales, strategi ini harus dilakukan secara efektif. Untuk memahami sales pitch dengan tepat, simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu Sales Pitch?

Sales pitch adalah presentasi singkat yang dilakukan oleh marketer untuk menawarkan produk ke pelanggan atau mitra bisnis. Dalam hal ini, pelaku usaha perlu menjelaskan keunggulan produk secara persuasif sehingga pelanggan tertarik menggunakannya.

Umumnya, presentasi ini dilakukan selama 1–2 menit. Selama kurun waktu tersebut, lakukan sales pitch yang efektif menawarkan solusi dari suatu problem pelanggan.

Maka dari itu, sales pitch umumnya melibatkan pengenalan keunggulan produk sehingga dibutuhkan pemahaman mendalam terkait produk sebelum melakukan pitching.

Lantas, mengapa sales pitch penting? Seperti dijelaskan sebelumnya, sales pitch dilakukan untuk menarik perhatian calon pelanggan. Adapun sales pitch harus dibuat dengan komprehensif, namun menarik dan singkat.

Dengan demikian, pitching lebih berpeluang mendatangkan pelanggan atau mitra bisnis tanpa menghabiskan banyak waktu.

Cara Membuat Sales Pitch

Lantas, bagaimana cara membuat sales pitch? Pada dasarnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat pitching. Namun, Anda bisa mengikuti cara membuat sales pitch singkat berikut:

1. Riset Calon Pelanggan

Lakukan riset mengenai calon pelanggan, terutama terkait apa yang paling menarik minatnya. Berdasarkan riset, buat solusi yang menyelesaikan permasalahan calon pelanggan.

Baca juga: Strategi Meningkatkan Produktivitas Sales Secara Efektif

2. Jelaskan Produk secara Detail dan Ringkas

Penyampaian detail produk dengan baik dan ringkas dapat membantu calon pelanggan memahami penawaran dengan lebih mudah.

Dalam hal ini, fokus pada bagaimana cara menarik perhatian calon pelanggan, membuat mereka tertarik untuk menyelesaikan transaksi, hingga melakukan action tertentu dengan memperhatikan kebutuhan mereka.

3. Pahami Penolakan

Ingat, tidak semua penawaran dapat diterima. Mungkin saja, penawaran mendapat penolakan karena berbagai hal, mulai dari budget, otoritas stakeholders, produk bertentang dengan kebutuhan, hingga waktu tidak sejalan.

Jika demikian, bukalah sesi diskusi untuk mengetahui prioritas calon pelanggan dan hal-hal lain yang bisa diberikan.

Dengan kata lain, mendengarkan masukan dari calon pelanggan hingga menerima kritik termasuk bagian penting dalam sales pitch.

4. Siap Menjawab Pertanyaan

Apabila calon pelanggan memiliki pertanyaan, tim sales harus sudah siap menjawabnya. Dalam hal ini, jawaban harus to the point.

Pastikan jawaban mencakup solusi dari pertanyaan calon pelanggan yang disampaikan secara singkat dan jelas. Agar lebih siap menjawabnya, tim sales bisa berlatih presentasi dan tanya jawab.

5. Mempunyai CTA yang Efektif

Perlu diketahui, CTA (Call to Action) adalah ajakan agar calon pelanggan melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh entitas usaha.

Dalam hal ini, tim sales dapat melakukannya setelah sesi tanya jawab selesai agar dapat menyimpulkan kenapa calon pelanggan perlu melakukan suatu tindakan sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam hal ini, sampaikan CTA secara masuk akal sesuai dengan concern mereka agar efektif. Misalnya, ajaklah calon pelanggan untuk mencoba tester terlebih dahulu apabila masih belum terlalu yakin untuk menyelesaikan transaksi.

Selain itu, pada beberapa kesempatan tertentu, calon pelanggan mungkin mendatangi booth karena mendengarkan testimoni dari pelanggan lainnya. Jika demikian, tim sales bisa langsung melakukan negosiasi penjualan sebagai bagian dari call to action.

Baca juga: 7 Tahapan dalam Sales Cycle & Peran Pentingnya untuk Bisnis

Tips Melakukan Sales Pitch

Ingin tahu tips apa saja yang bisa dilakukan selama pitching? Untuk itu, ikuti sejumlah tips berikut:

  • Menggunakan teknik storytelling untuk membangun narasi terkait keberhasilan pelanggan setelah memakai produk.
  • Memanfaatkan teknik 10/20/30 dari Guy Kawasaki, yakni presentasi dengan 10 slides dalam 20 menit dengan ukuran font minimal 30.
  • Menerapkan personalisasi marketing agar calon pelanggan merasa diistimewakan.
  • Menyertakan fakta dan bukti konkret mengenai klaim produk guna membangun kredibilitasnya.
  • Buat koneksi emosional dengan menyesuaikan nada bicara dan bahasa hingga menghubungkan kesamaan minat.
  • Memposisikan diri sebagai edukator yang memberi solusi andal untuk calon pelanggan.
  • Jelaskan konsep produk secara padat tetapi sederhana supaya tidak membuat bosan.
  • Fokus pada menyelesaikan masalah calon pelanggan terlebih dahulu, bukan bagaimana tim sales berhasil menjual produk.
  • Tampilkan demo produk sesuai dengan masalah calon pelanggan.
  • Di akhir, beri dorongan agar lawan bicara sungguh-sungguh mempertimbangkan tawaran .
  • Jangan lelah untuk melatih pitching agar makin siap.

Contoh Sales Pitch

Dalam suatu skenario, perusahaan konstruksi A melakukan sales pitch ke pengembang yang ingin membuat proyek perumahan berkelanjutan. Pada saat itu, marketer menawarkan jasanya sebagai berikut.

“Kami bekerja dengan berbagai pengembang untuk mendampingi proses konstruksi mereka di era ini. Saat ini, penggunaan teknologi berkelanjutan sangat diutamakan dalam konstruksi rumah.

Di tengah gejolak perubahan iklim, masyarakat mulai menyadari pentingnya memiliki bangunan berkelanjutan. Kami memahami ini adalah salah satu harapan Anda. Kami juga mengapresiasi hal ini dan sudah memiliki pengalaman membuat green project.

Oleh karena itu, dengan bantuan kami, Anda mampu membangun perumahan ini secara efisien dan didukung orang-orang berpengalaman dalam pembuatan green project. Kalaupun ada perubahan dan perbaikan di tengah diskusi, kami siap melayani kebutuhan serta menyelesaikan masalah Anda.

Anda tak perlu repot memikirkan strategi green project karena kami juga bisa membantu menyiapkan desainnya secara matang dan kemudian mengikuti keinginan. Berkat ahli-ahli di ranah ini serta teknologi yang digunakan, kami berhasil membuat proyek komprehensif dengan efisien, termasuk dari segi waktu dan budget, untuk klien-klien kami sebelumnya.”

Memantau Kinerja Sales dengan ework

Jadi, dalam proses penjualan, sales pitch adalah bagian yang tidak bisa dikesampingkan dalam manajemen penjualan.

Selain menimbang pitch yang tepat untuk bisnis Anda, sediakan juga platform untuk memantau kinerja sales dari channel-channel yang digunakan agar proses pengelolaan upaya penjualan lebih seamless

Untuk melakukan sales monitoring secara efektif, percayakan pada ework dari eDOT yang menawarkan sejumlah keunggulan.

ework adalah Sales Force Automation yang membantu mengelola proses penjualan, termasuk memantau kinerja tim sales secara real-time berdasarkan lokasi dan aktivitasnya.

Tak hanya itu, ework dapat mengoptimasi beragam tugas administrasi lainnya, seperti mengelola data pelanggan, menyederhanakan proses tracking penjualan, dan memperoleh insight performa tim penjualan secara akurat.

Dengan begitu, sistem kerja perusahaan, khususnya di bagian penjualan dan distribusi, dapat terintegrasi dalam satu ruang digital.

Jadi, tertarik untuk mendapatkan penawaran dan merasakan kemudahan ework? Hubungi kami sekarang dan informasikan kebutuhan bisnis Anda!

Baca juga: Apa itu Sales B2B? Pengertian, Contoh, dan Tips-tips Penting

logo rounded whatsapp