Mencari pelanggan baru (customer acquisition) bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Aktivitas yang satu ini bisa memperkuat posisi bisnis di pasar serta mengurangi risiko ketergantungan pada pelanggan lama.
Sebagai pelaku bisnis, apakah Anda masih kesulitan mencari pelanggan baru? Jika iya, mari simak tujuh cara mencari pelanggan baru yang dijelaskan dalam artikel ini.
Cara Mencari Pelanggan Baru untuk Bisnis
Pelanggan baru adalah potensi yang perlu diperhatikan untuk keberlanjutan bisnis. Berikut ini beberapa cara mencari pelanggan baru yang bisa Anda lakukan untuk membantu bisnis lebih berkembang.
1. Meminta Referensi dari Pelanggan Loyal
Tiap bisnis biasanya memiliki pelanggan loyal. Kabar baiknya, mereka bisa jadi sebab datangnya pelanggan baru.
Caranya mencari pelanggan baru dalam hal ini ada dua, yaitu dengan memperkenalkan bisnis Anda pada orang lain secara sukarela, atau secara aktif menghubungi orang yang direkomendasikan.
Jika memilih cara pertama, Anda perlu hadir sebagai orang yang aktif memberi solusi tepercaya, bukan hanya sekadar penjual produk. Dengan begitu, pelanggan akan sangat terbantu dan mungkin bersedia secara sukarela merekomendasikan produk Anda pada orang lain.
Namun, jika Anda memilih cara kedua, jangan tiba-tiba meminta referensi tanpa pendekatan yang sistematis. Apalagi berhenti begitu saja setelah mendapatkannya.
Mulailah dengan mengirim email follow up untuk memastikan pelanggan benar-benar puas dengan produk Anda.
Jika mereka terbukti puas, sampaikan mengenai permintaan referensi tersebut. Agar lebih menarik, Anda juga bisa memberikan insentif, misalnya hadiah atau keuntungan spesial, jika orang yang mereka referensikan berhasil membeli produk Anda.
Baca juga: Contoh Customer Relationship Management & Strategi Penerapannya!
2. Memperluas Koneksi
Memperluas koneksi atau networking termasuk salah satu cara jitu untuk mendapatkan pelanggan baru. Hal ini bisa diupayakan dengan menghadiri acara yang relevan dengan sektor bisnis dan target pasar.
Misalnya, jika Anda menjual produk bumbu dapur, coba hadiri pameran atau bazar makanan dan jalin relasi dengan pebisnis makanan yang mengikuti event tersebut.
Jika memungkinkan, komunikasikan pada penyelenggara event mengenai ketersediaan sesi khusus untuk memperkenalkan produk secara langsung.
Jangan lupa untuk membawa materi branding yang memadai, seperti kartu nama, katalog produk, atau sampel gratis. Untuk membuat penawaran Anda lebih kuat, coba tawarkan nilai tambah tertentu, misalnya diskon khusus untuk peserta event.
Hal yang tak boleh dilewatkan adalah menyimpan kontak calon pelanggan yang sudah menunjukkan ketertarikan pada bisnis Anda. Tujuannya untuk memudahkan Anda jika ingin melakukan follow up di kemudian hari.
3. Melakukan Warm Calling
Warm calling merupakan aktivitas panggilan telepon pada prospek yang sudah menunjukkan ketertarikan pada brand Anda. Warm calling adalah kebaikan dari cold calling, di mana sales menghubungi pelanggan potensial untuk pertama kalinya dan belum mengetahui ketertarikan mereka terhadap brand.
Sebelum melakukan warm calling, Anda perlu membangun situasi yang membuat calon pelanggan familiar dulu dengan brand Anda. Misalnya, dengan mengirimkan email perkenalan atau memberikan komentar pada konten media sosial mereka.
Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan sebelum dan saat melakukan warm calling, di antaranya sebagai berikut:
- Riset profil calon pelanggan: Sebelum warm calling, pastikan Anda mencari tahu profil calon pelanggan, misalnya terkait jenis bisnis atau produk yang mereka tawarkan.
- Tetapkan tujuan yang jelas: Ketahui tujuan yang ingin Anda capai, apakah menjadwalkan pertemuan lanjutan, menjual produk secara langsung, atau lainnya. Tujuan yang jelas akan membuat percakapan lebih efektif.
- Bangun komunikasi yang positif: Meskipun warm calling menyasar calon pelanggan yang sudah menunjukkan ketertarikan, hindari terlalu menekan atau memaksakan mereka untuk membeli. Berikan kesempatan pada pelanggan untuk menyampaikan harapannya.
Baca juga: Call Plan Lebih Rapi, Sales Jalan Jadi Lebih Pasti!
4. Menawarkan Konsultasi Gratis
Konsultasi gratis merupakan cara menarik pelanggan baru yang cukup efektif, terutama di tahap awal customer journey.
Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui secara detail kebutuhan dan masalah yang dihadapi calon pelanggan.
Pelanggan pun bisa mendapatkan insight dan solusi awal tanpa perlu mengeluarkan biaya. Hal ini dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan di awal.
Namun, agar hasilnya efektif, Anda bisa membatasi durasi atau ruang lingkup konsultasi. Misalnya, konsultasi gratis hanya bisa dilakukan maksimal 20 menit dan berlaku untuk masalah atau topik tertentu saja.
5. Memberikan Demo
Cara mencari pelanggan baru yang selanjutnya adalah dengan memberikan demo produk atau layanan secara langsung. Cara ini bisa dilakukan setelah sesi konsultasi gratis selesai. Inilah kesempatan besar untuk meyakinkan calon pelanggan agar membeli produk atau layanan Anda.
Jadi, pastikan Anda benar-benar mempresentasikan cara kerja produk dalam mengatasi masalah mereka, bukan hanya menyebutkan fitur produknya.
Selain itu, alangkah lebih baiknya jika Anda berfokus pada fitur yang relevan dengan masalah mereka saja sehingga bisa mengefisienkan waktu.
Setelah demo selesai, sertakan ajakan bertindak yang jelas, misalnya menekan tombol “Daftar” di aplikasi untuk mendapatkan penawaran khusus atau mencoba versi gratis selama 7 hari. Hal ini penting diinformasikan karena demo produk tujuannya adalah closing, bukan sekadar sesi edukasi biasa.
6. Memberikan Introductory Offer
Introductory offer atau diskon perkenalan adalah potongan harga khusus pelanggan baru. Cara ini bisa jadi cukup efektif karena calon pelanggan biasanya masih ragu mengalokasikan uang mereka untuk membeli produk yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Coba berikan diskon yang memikat, misalnya diskon 20% untuk pembelian pertama atau gratis ongkir tanpa mininum belanja.
Jika mereka akhirnya memanfaatkan penawaran tersebut, pastikan Anda mencatat detail pesanan pertama mereka. Tujuannya agar di kemudian hari Anda bisa mengirimkan informasi relevan mengenai produk yang sama.
7. Hadir secara Aktif di Media Sosial
Jika selama ini bisnis Anda hadir di media sosial hanya untuk mempromosikan produk, inilah saatnya untuk melakukan improvisasi yang positif.
Kini banyak orang yang meneliti produk atau layanan melalui media sosial sebelum memutuskan membelinya. Di sinilah kesempatan Anda untuk hadir secara aktif sebagai sumber informasi yang tepercaya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain menjawab pertanyaan calon pelanggan di grup, membagikan konten yang relevan, atau aktif mengikuti diskusi dengan memberikan insight yang bermanfaat.
Dengan cara ini, calon pelanggan bisa melihat bisnis Anda responsif sehingga peluang mereka untuk membeli akan lebih besar.
Cara Mengelola Kinerja Tim Sales
Berbagai cara mencari pelanggan baru bisa berjalan efektif jika Anda menggunakan strategi yang tepat, mulai dari prospecting hingga follow-up. Namun, seampuh apapun strateginya, jika tidak ada sistem yang rapi, data penting bisa tercecer dan peluang terlewat begitu saja.
Jika bisnis Anda belum memiliki sistem pengelolaan kinerja tim sales, coba manfaatkan ework, Sales Force Automation (SFA) dari eDOT.
Dengan ework, Anda bisa mencatat data calon pelanggan dengan mudah, mengakses informasi promo terbaru, memantau aktivitas prospecting, hingga mengukur efektivitas setiap kunjungan.
Semua data terekam secara real time serta dapat diakses oleh manajer untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat. Hasilnya, penjualan meningkat dan bisnis tumbuh secara signifikan.
Tertarik memperoleh informasi lengkap mengenai ework dan layanan eDOT lainnya yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda? Jangan ragu untuk hubungi kami dan jadwalkan demo gratis sekarang juga!
Baca juga: Database Pelanggan: Cara Mengelola dan Manfaat untuk Bisnis