Stok barang yang tak kunjung habis menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis. Pasalnya, stok barang yang menumpuk seharusnya bisa dijual sehingga terkonversi menjadi uang yang akhirnya dapat menunjang performa bisnis.
Artikel ini akan memaparkan beberapa cara menghabiskan stok barang yang dikenal efektif dan bisa Anda coba. Mari simak penjelasannya sampai tuntas untuk menentukan pilihan yang tepat bagi bisnis Anda.
Cara Menghabiskan Stok Barang dengan Efektif
Penumpukan stok barang bisa dipicu oleh beberapa hal, di antaranya perubahan tren, promosi yang kurang konsisten, hingga manajemen inventori yang kurang efisien.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, Anda harus menanggung biaya pemeliharaan yang tak sedikit. Apalagi jika barang tersebut memiliki tanggal kedaluwarsa yang terbatas.
Membiarkan barang menumpuk terlalu lama bisa meningkatkan risiko kerugian yang besar. Lantas, bagaimana cara menjual sisa stok? Anda bisa melakukannya dengan beberapa cara di bawah ini:
1. Mengadakan Program Cuci Gudang
Program cuci gudang atau warehouse sale adalah salah satu cara menghabiskan stok barang yang sering dijalankan oleh para pebisnis, biasanya dari industri fashion dan elektronik.
Caranya adalah dengan menjual produk lama menggunakan nominal diskon yang cukup besar, berkisar 50%–80%.
Dengan mengadakan program cuci gudang, Anda bisa menghabiskan produk musiman ataupun produk yang fiturnya sudah kalah saing. Ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk menyukseskan program ini, salah satunya menggunakan psikologi harga.
Psikologi harga adalah cara konsumen mempersepsikan nilai dari sebuah harga. Salah satu prinsip populernya adalah charm pricing, yaitu penggunaan angka 9.
Misalnya, alih-alih menuliskan harga Rp100.000, Anda bisa menulis Rp99.000. Hal ini karena konsumen sering memproses angka dari kiri ke kanan sehingga angka yang lebih awal terkesan lebih murah.
Selain itu, jika Anda ingin memasang diskon, penulisan angka bulat seperti 50% atau 80% relatif lebih menarik dan mudah dipahami dibandingkan angka tidak bulat seperti 49% atau 79%.
2. Menjual dengan Strategi Bundling
Bundling artinya menggabungkan. Jadi, strategi bundling adalah menggabungkan beberapa produk dalam satu paket, lalu menjualnya dengan harga spesial.
Dalam praktiknya, mungkin Anda sering menemui istilah Paket Hemat atau Combo Special. Nah, itulah contoh penerapan strategi bundling.
Produk yang dijual dengan dengan format bundling biasanya saling berkaitan, misalnya sampo dengan sisir atau sepatu dengan kaos kaki.
Dengan strategi ini, konsumen biasanya lebih tertarik untuk membeli karena akan mendapatkan nilai tambah dan mengurangi kebingungan dalam memilih varian produk.
Pada waktu yang sama, volume penjualan pun bisa meningkat. Hal ini bisa jadi cara menghabiskan stok barang yang cukup efisien.
Baca juga: Bikin Promo yang Efektif Cuma Butuh 5 Langkah Ini
3. Mengubah Display Produk
Display atau tampilan produk merupakan hal yang sangat krusial, terutama jika Anda menjalankan bisnis offline.
Pasalnya, display akan menunjang kemudahan konsumen dalam melihat detail produk, yang selanjutnya akan memengaruhi keputusan pembeliannya.
Jika Anda memiliki toko fisik, perubahan display bisa dilakukan dengan memindahkan produk yang kurang laku di tempat yang lebih strategis, misalnya di barisan paling depan. Selain itu, pastikan susunannya rapi dan bersih.
Adapun pada toko online atau e-commerce, Anda bisa membuat foto baru produk yang lebih eye-catching, misalnya dengan memperbarui properti pendukung atau membuat variasi foto dari berbagai angle.
4. Mengadakan Giveaway
Faktanya, giveaway adalah salah satu cara menghabiskan stok barang yang sangat efektif. Giveaway bisa dijalankan di media sosial bisnis Anda dengan sejumlah persyaratan, misalnya follow, memberikan komentar, atau membuat konten tentang produk.
Selain bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan stok barang, cara ini juga bisa meningkatkan engagement media sosial bisnis Anda.
Exposure brand akan meningkat signifikan dan konsumen baru bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba produk Anda secara gratis. Selanjutnya, tak menutup kemungkinan mereka akan menjadi konsumen loyal brand Anda.
Untuk meminimalkan kerugian dan rendahnya minat peserta, usahakan untuk menyesuaikan nilai hadiah dengan effort peserta.
Jika persyaratannya kompleks, berikan hadiah yang nilainya cukup tinggi. Anda juga bisa berkolaborasi dengan mitra penjualan atau influencer untuk memperluas jangkauan.
5. Menawarkan Pengiriman Gratis
Saat membeli barang secara online, tak jarang konsumen merasa terbebani dengan nominal ongkos kirim (ongkir).
Jika nominalnya mahal, kemungkinan konsumen justru akan membatalkan pembelian. Dengan menawarkan pengiriman gratis (free ongkir) untuk stok barang yang ingin dihabiskan, Anda bisa memancing ketertarikan mereka untuk membeli.
Namun, sebaiknya buatlah strategi pengiriman gratis ini dengan bijak agar tidak berpotensi merugikan bisnis Anda.
Pertama, buatlah perhitungan secara cermat, dengan memastikan masih ada sisa keuntungan yang diperoleh. Kedua, tetapkan batas minimal pembelian, misalnya free ongkir bisa diperoleh untuk pembelian di atas Rp100.000.
Apabila merasa pengiriman gratis cukup berat, Anda bisa memberlakukan subsidi atau potongan ongkos kirim. Dengan cara ini, baik Anda maupun konsumen masih sama-sama mendapatkan keuntungan yang sepadan.
Baca juga: Step by Step Mengelola Produk & Variannya Secara Efektif
6. Memberikan Bonus
Pada umumnya, bonus diberikan setelah konsumen melakukan pembelian produk tertentu. Bonus bisa berupa produk yang sama, misalnya dengan membeli 1 pasta gigi akan mendapat 1 pasta gigi gratis.
Strategi bonus ini juga bisa dilakukan dengan produk yang berbeda, misalnya membeli 1 tas, gratis dompet.
Jika Anda ingin menghabiskan stok barang dengan cepat, cara ini layak dipertimbangkan. Sebab, Anda tidak perlu menunggu konsumen membelinya, cukup dengan menyelipkan produk yang ingin dihabiskan stoknya pada paket pembelian konsumen.
Namun, strategi ini umumnya digunakan pada produk-produk berharga terjangkau. Salah satu contoh pemberian bonus yang cukup familiar di masyarakat adalah Buy One Get One (BOGO).
Dengan strategi ini, Anda bisa memberikan produk yang sama secara gratis. BOGO bisa dipilih jika produk terkait memiliki margin yang tinggi atau stoknya memang terlalu banyak.
Pantau dan Kelola Stok dengan esuite
Jika sudah menentukan cara menghabiskan stok barang yang paling sesuai dengan bisnis Anda, pastikan juga untuk memantau dan mengelola stoknya dengan cermat.
Hal ini bertujuan untuk menghindari stock out atau kehabisan stok. Jika stok habis saat periode promo atau giveaway masih berlangsung, konsumen bisa kecewa sehingga berpotensi membuat reputasi brand turun.
Dengan mengetahui jumlah stok terkini, Anda juga bisa menentukan strategi promo yang tepat, yaitu dengan memprioritaskan stok yang paling banyak.
Nah, jika Anda sedang mencari cara mengelola stok barang dengan mudah dan rapi, esuite adalah jawabannya.
esuite merupakan Distribution Management System (DMS) dari PT. Elektronik Distribusi Terkemuka (eDOT). eDOT sendiri telah membantu kelancaran produksi dan penjualan banyak perusahaan dengan beragam aplikasi digital unggulannya.
Dengan esuite, Anda bisa menjaga stok produk tetap aman dan rantai pasok berjalan lancar. Pengelolaan stok di esuite bisa dilakukan melalui modul Inventory.
Masuk ke menu Stocks untuk mengetahui jumlah stok produk. Pada menu tersebut, Anda dapat menambahkan rincian stok baru, seperti UoM, quantity, dan lokasi.
Selain manajemen stok, Anda juga dapat memantau performa bisnis melalui dasbor dan laporan real time yang siap digunakan kapanpun.
esuite dapat membantu Anda mengurangi pekerjaan manual sehingga tugas bisa selesai lebih cepat, minim kesalahan, dan segala operasional harian berjalan lebih efisien.
Dengan demikian, Anda bisa mengambil keputusan berbasis data komprehensif yang bisa menunjang keberlangsungan bisnis Anda.
Berminat mencoba esuite untuk memudahkan manajemen stok dan operasional harian bisnis Anda? Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran sekarang dan dan rasakan dampak positif esuite bagi bisnis Anda!
Baca juga: Mengetahui Inventory Turnover Formula & Manfaat Menghitungnya