Saat ini, banyak perusahaan mulai mengandalkan customer analysis untuk lebih mengenal pelanggannya. Dengan cara ini, data pelanggan dipelajari dan diolah agar bisa jadi strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.
Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang customer analysis dan mengapa hal ini penting untuk bisnis, simak artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Customer Analysis?
Customer analysis adalah cara perusahaan mempelajari pelanggan dengan melihat data dan kebiasaan mereka. Tujuannya memahami apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka sukai, serta alasan mereka membeli atau justru tidak membeli sebuah produk.
Customer analysis juga mendukung customer relation sehingga membantu pelaku bisnis mengetahui cara komunikasi yang tepat, hal yang menarik perhatian pelanggan, dan area yang perlu diperbaiki dalam bisnis.
Mengapa Customer Analysis Penting?
Customer analysis merupakan hal yang penting untuk diterapkan karena memungkinkan pelaku bisnis untuk benar-benar memahami pelanggan secara terarah, bukan hanya menebak apa yang mereka mau.
Dengan wawasan yang jelas, perusahaan bisa mengambil langkah yang lebih tepat dan mengembangkan strategi yang hasilnya lebih terasa.
Berikut alasan mengapa pendekatan ini banyak digunakan dan berpengaruh besar bagi pertumbuhan bisnis:
1. Mempertahankan Pelanggan
Customer analysis punya peran besar dalam menjaga pelanggan agar tetap setia. Banyak pelanggan berhenti menggunakan produk karena merasa kebutuhannya tidak lagi terpenuhi.
Di titik inilah analisis pelanggan dibutuhkan, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya mereka harapkan dan bagian mana dari produk yang perlu diperbaiki.
2. Memberikan Pengalaman yang Lebih Personal
Customer analysis membantu perusahaan mengenal pelanggan dengan lebih baik, termasuk apa yang mereka butuhkan dan tidak butuhkan dari sebuah produk.
Dengan mempelajari data pelanggan, perusahaan bisa memberikan layanan atau penawaran yang terasa lebih sesuai untuk setiap orang.
Informasi ini biasanya didapat dari survei, program feedback, atau catatan interaksi pelanggan. Dari data tersebut, bisnis bisa melihat gambaran yang lebih jelas tentang keinginan dan kebiasaan pelanggan sehingga keputusan yang diambil jadi lebih tepat dan relevan.
Baca juga: Apa Itu Stockout? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Membuat Operasional Lebih Efisien
Customer analysis membantu perusahaan bekerja lebih mudah karena keputusan penting dibuat berdasarkan data pelanggan, bukan sekadar perkiraan.
Mulai dari membuat produk, menentukan cara promosi, sampai menetapkan harga, semuanya bisa direncanakan dengan lebih jelas.
Dengan begitu, pekerjaan jadi lebih terarah, tidak banyak membuang waktu, dan hasilnya bisa lebih maksimal. Bisnis pun bisa berjalan lebih efisien dan lebih tepat dalam mencapai tujuannya.
4. Meningkatkan Penjualan
Dengan customer analysis, perusahaan bisa meningkatkan keuntungan karena lebih memahami kebutuhan pelanggan. Hal ini membuat strategi pemasaran dan penjualan menjadi lebih tepat sasaran.
Selain itu, ketika produk diperbarui sesuai keinginan pelanggan, peluang untuk mendapatkan kepercayaan mereka pun semakin meningkat.
Dengan begitu, pelanggan lebih sering melakukan pembelian ulang sehingga pendapatan perusahaan bertambah.
5.Mengurangi Biaya Pelanggan Baru
Jika Customer Acquisition Cost (CAC) terlalu tinggi, keuntungan perusahaan bisa berkurang karena sebagian besar modal habis hanya untuk mendapatkan pelanggan baru.
Customer analysis membantu menurunkan biaya ini tanpa mengurangi penjualan atau membuat pelanggan enggan kembali.
Dengan begitu, perusahaan tetap bisa menghemat biaya pemasaran, namun tetap berhasil menarik banyak pelanggan yang loyal dan bernilai.
Jenis Customer Analysis
Agar perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat dan strategi yang efektif, penting untuk memahami pelanggan dari berbagai sisi.
Customer analysis membantu melihat siapa pelanggan, bagaimana kebiasaan mereka, dan faktor apa saja yang memengaruhi keputusan mereka. Berikut beberapa jenis customer analysis yang biasa digunakan:
1. Analisis Demografi
Analisis demografi membantu perusahaan mengenal data dasar pelanggan, seperti usia, penghasilan, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.
Dengan informasi ini, perusahaan bisa mengetahui siapa saja calon pelanggan yang tepat untuk ditawarkan produk atau penawaran tertentu.
2. Analisis Pelaku
Analisis perilaku, atau customer behaviour, adalah analisis yang digunakan perusahaan untuk menangkap pola dan kebiasaan pelanggan.
Misalnya, apa yang biasanya konsumen beli, merek yang sering dipilih, dan bagaimana produk tersebut digunakan.
Dengan mengetahui hal-hal ini, perusahaan bisa merancang produk dan promosi yang lebih pas dan menarik bagi pelanggan.
3. Analisis Kontekstual
Analisis kontekstual membantu perusahaan melihat faktor-faktor luar yang memengaruhi keputusan pelanggan, misalnya kebiasaan budaya, kondisi ekonomi, atau tren sosial.
Dengan memahami hal ini, perusahaan bisa mempersiapkan strategi yang tepat dan mengantisipasi kendala sebelum berdampak pada penjualan.
4. Lost Customer Analysis
Lost customer analysis adalah cara untuk mencari tahu kenapa pelanggan memutuskan berhenti pakai produk atau layanan sebuah bisnis.
Dengan melihat pola dan alasan konsumen pergi, perusahaan bisa memahami apa yang kurang dari produknya dan membuat strategi supaya pelanggan tetap kembali atau tidak pindah ke tempat lain.
Cara Melakukan Analisis Pelanggan
Agar bisnis dapat memahami pelanggan dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang tepat, diperlukan proses analisis pelanggan yang sistematis.
Analisis ini tidak hanya melihat siapa pelanggan, tetapi juga kebutuhan, kebiasaan, dan pengalaman mereka. Berikut beberapa langkah yang bisa dijadikan panduan dalam melakukan analisis pelanggan:
1. Pelajari Pelanggan yang Ada
Langkah pertama dalam analisis pelanggan adalah mengamati perilaku mereka yang sudah membeli produk. Dengan melihat cara mereka menggunakan produk dan fitur yang sering dipakai, perusahaan bisa memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Informasi ini membantu menyesuaikan strategi pemasaran dan meningkatkan produk agar lebih sesuai dengan harapan pelanggan.
Baca juga: Mengenal Self Checkout: Jenis, Cara Kerja, & Keunggulannya
2. Identifikasi Pelanggan Paling Berharga
Kenali pelanggan yang paling sering membeli atau tetap setia menggunakan produk. Dengan menjaga kepuasan mereka dan mencari pelanggan serupa, bisnis bisa berkembang lebih cepat dan stabil.
3. Pahami Kebutuhan Pelanggan
Pahami alasan utama pelanggan membeli produk. Dengan mengetahui motivasi mereka, perusahaan bisa menyesuaikan produk agar lebih sesuai kebutuhan dan tetap unggul dibanding pesaing.
4. Kelompokkan Pelanggan
Bagi pelanggan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama, seperti usia, kebiasaan belanja, atau kontribusi mereka. Ini mempermudah strategi pemasaran dan menentukan pelanggan yang berisiko meninggalkan produk.
5. Buat Persona Pelanggan
Dari setiap kelompok pelanggan yang terbentuk, buatlah gambaran fiktif atau persona. Persona ini memudahkan tim pemasaran dan penjualan menyusun pesan serta strategi yang lebih tepat sasaran untuk setiap tipe pelanggan.
6. Kumpulkan Masukan Pelangan
Selain mengandalkan data, mintalah langsung pendapat pelanggan melalui survei atau wawancara. Masukan ini membantu perusahaan memahami kebutuhan aktual dan mengikuti tren yang terus berubah, sehingga strategi bisnis tetap relevan.
7. Buat Peta Perjalanan Pelanggan
Buat gambaran perjalanan pelanggan mulai dari mengenal produk hingga melakukan pembelian. Dari peta ini, identifikasi tahapan yang kurang efektif atau bermasalah agar pengalaman pelanggan bisa diperbaiki dan lebih menyenangkan.
8. Menggunakan Sistem Pengelolaan Data Pelanggan
Untuk melakukan analisis pelanggan, penting bagi perusahaan memiliki data yang rapi dan mudah diakses.
esuite memudahkan hal ini melalui modul Sales, di mana Anda bisa menambahkan pelanggan baru beserta informasi penting seperti nama, kontak, alamat, dan detail lain dengan cepat.
Data tersimpan rapi dan selalu diperbarui, sehingga administrasi lebih mudah dan akses informasi menjadi cepat, mendukung kelancaran operasional.
esuite adalah platform Distribution Management System (DMS) yang membantu perusahaan menjalankan proses distribusi dan pengelolaan pelanggan dengan lebih efisien.
Dengan esuite, perusahaan bisa mengotomatisasi pekerjaan rutin, memantau aktivitas pelanggan, dan mendapatkan informasi yang jelas untuk mengambil keputusan.
Hasilnya, bisnis berjalan lebih lancar, cepat menyesuaikan kebutuhan pelanggan, dan lebih siap menghadapi persaingan.
Segera dapatkan penawaran esuite sekarang dan permudah pengelolaan data pelanggan untuk meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan bisnis Anda!
Baca juga: Supply Chain Disruption: Penyebab, Dampak, dan Mitigasinya