Tahukah Anda, apa itu data penjualan? Pada dasarnya, data historis ini merupakan informasi terkait penjualan yang dapat memengaruhi penyusunan strategi bisnis Anda.
Dalam manajemen penjualan, ini merupakan aktivitas yang krusial lantaran dapat memengaruhi kinerja bisnis ke depannya. Agar tidak salah langka, simak artikel ini untuk memahaminya.
Apa Itu Data Penjualan?
Diketahui, data penjualan adalah informasi yang dihimpun oleh perusahaan guna memperoleh fakta-fakta terkait transaksi agar bisnis mampu mengetahui hasil kinerja dan pola pembelian serta membuat keputusan strategis.
Sebenarnya, semua informasi yang dapat mengukur penjualan atau berkontribusi pada analisisnya bisa menjadi data ini. Di antaranya, Anda bisa menghimpun data volume, jumlah, dan profit penjualan serta pangsa pasar.
Fungsi Data Penjualan
Pada dasarnya, data penjualan mampu membantu perusahaan bekerja secara lebih optimal di kemudian hari. Lebih lanjut, ada enam fungsi data penjualan yang utama, yaitu sebagai berikut:
- Membantu mengambil keputusan usaha yang lebih tepat untuk menurunkan risiko kegagalan.
- Mempermudah evaluasi kinerja penjualan berdasarkan data.
- Menentukan target produktivitas yang realistis dengan memanfaatkan data sebelumnya sebagai acuan.
- Menjadi bukti pertanggungjawaban yang konkret ketika perlu melaporkan kinerja bisnis kepada stakeholders.
- Mengidentifikasi produk favorit guna menentukan strategi penjualan terkait jumlah stok, pemberian promo, hingga penentuan kelanjutan produksi.
- Melengkapi database bisnis guna menyusun strategi efektif yang dipersonalisasi.
Jenis Data Penjualan yang Harus Dipantau
Secara garis besar, data penjualan terbagi menjadi eksternal dan internal. Dalam hal ini, data eksternal mencakup informasi terkait prospek penjualan. Sementara itu, data internal meliputi informasi terkait produk serta KPI sales representative.
Secara lebih spesifik, jenis data penjualan yang harus dipantau adalah sebagai berikut:
- Data Demografi: Identitas dasar pelanggan, seperti nama, usia, jenis kelamin, lokasi, profesi, dan kontak, untuk mengidentifikasi target audiens.
- Data Firmografi: Atribut perusahaan, termasuk karakteristik bisnis, wilayah geografis, ukuran usaha, jumlah klien, jenis industri, dan pemanfaatan teknologi, guna membuat strategi pemasaran yang tepat.
- Data Teknografis: Informasi mengenai teknologi dan alat yang digunakan target pasar untuk melakukan pekerjaan atau memenuhi keperluan pribadi agar dapat mengidentifikasi tantangan di tengah masyarakat, sehingga bisnis dapat memberi solusi tepat guna.
- Data Kronografis: Informasi terkait investasi, baik finansial maupun operasional, supaya mampu mencari peluang penjualan terbaik dalam hal ini.
- Data Motivasi dan Perilaku: Motivasi dan pola perilaku pembelian konsumen agar mampu menciptakan prospek serta membuat keputusan bisnis yang tepat. Salah satu contoh data motivasi dan perilaku mencakup faktor yang mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas di cafe daripada di perpustakaan.
- Data Transaksi: Informasi terkait proses penjualan, termasuk pembelian produk dan struktur harga, untuk merumuskan strategi pemasaran yang terpersonalisasi. Adapun contoh tabel data penjualan berdasarkan transaksi di warteg adalah sebagai berikut:
Tanggal |
Produk |
Jumlah Terjual |
Harga Terjual |
Total |
25/09/2025 |
Nasi Pecel |
25 |
Rp12.000 |
Rp300.000 |
26/09/2025 |
Nasi Campur |
20 |
Rp15.000 |
Rp300.000 |
- Data Kinerja Penjualan Internal: Informasi terkait efektivitas tim penjualan, termasuk tingkat penyelesaian transaksi, durasi sales cycle, dan pencapaian target, sehingga bisa berusaha mendorong performa dengan hal-hal tertentu, seperti pemberian bonus serta pelatihan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Penjualan Tanpa Menguras Anggaran
Manfaat Data Penjualan
Dengan data yang tepat, Anda akan memperoleh berbagai manfaat bagi bisnis. Dalam hal ini, beberapa manfaat data penjualan adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi prospek dan peluang penjualan berdasarkan analisis data historis.
- Menemukan segmentasi pelanggan berdasarkan perilaku pembelian, preferensi produk, dan karakteristik terkait transaksi lainnya agar bisa menargetkan audiens secara efektif.
- Mengidentifikasi masalah dalam proses penjualan dan menghilangkannya secara lebih mudah agar meningkatkan efisiensi kerja.
- Melacak metrik-metrik penjualan untuk membuat KPI yang dapat membantu menilai kinerja karyawan.
- Membuat prediksi penjualan yang lebih akurat karena bisa dibuat sesuai data historis.
- Mengambil keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan data.
- Menunjukkan Return of Investment (ROI) yang perlu disampaikan ke stakeholders ketika sedang mencari investor.
- Menyusun kampanye pemasaran yang lebih baik sesuai dengan data historis.
- Membuat produk yang lebih baik berdasarkan data pembelian hingga retur.
- Membuat strategi retensi pelanggan berdasarkan data terkait kapan pembelian terakhir dan apa yang dibeli.
- Mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya total.
- Mengelola beberapa tim sales dengan lebih mudah jika informasi rapi terdata.
Cara Mengelola Data Penjualan
Untuk mengelola data dengan baik, ada banyak sekali detail yang perlu diperhatikan. Namun, pada dasarnya, berikut adalah cara mengelola data penjualan.
- Pertama, memilih sistem manajemen transaksi yang sesuai skala dan jenis bisnis.
- Lalu, memetakan dan mengklasifikasi data sesuai kebutuhan informasi.
- Selanjutnya, lakukan pencadangan data secara rutin dan prosedur pemulihan yang terbukti aman.
- Kemudian, rutin memantau aktivitas transaksi guna mendeteksi potensi kesalahan atau kecurangan.
- Selain itu, memberi pelatihan bagi karyawan yang mengelola data atau terlibat dalam proses ini.
- Setelah itu, lakukan audit sistem manajemen transaksi dan proses terkait secara rutin.
- Berikutnya, lakukan pembaruan sistem teknologi secara berkala agar tidak ketinggalan fitur terbaru, termasuk untuk keamanan.
- Jangan lupa, terapkan enkripsi dan sistem otorisasi yang ketat untuk melindungi data sensitif serta mengendalikan aksesnya.
- Sementara itu, proses pengelolaan data harus dilakukan dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku, termasuk terhadap GDPR, HIPAA, hingga ketentuan lokal.
Kelola Data Penjualan dengan ework
Seperti dijelaskan sebelumnya, data penjualan krusial untuk menjalankan bisnis yang lebih efektif. Saat ini, untuk mengurangi risiko, Anda dapat memanfaatkan sistem pengelolaan data berbasis web atau aplikasi.
Dalam hal ini, ework hadir sebagai solusi pengelolaan data Anda. Perlu diketahui, ework adalah Sales Force Automation yang membantu mengelola proses penjualan, termasuk mendata informasi terkait.
Di antaranya, ework dapat mengelola data terkait katalog produk, kunjungan toko, serta pelacakan order dan pembayaran. Bahkan, Anda bisa dengan mudah membuat survei yang dapat dibagikan ke pelanggan.
Dengan begitu, seluruh sistem kerja, terutama dalam penjualan, akan terintegrasi secara optimal dalam satu ruang digital guna mempermudah pengolahan data.
Jika tertarik, hubungi kami terlebih dahulu guna mendapatkan penawaran demi menggunakan ework untuk meningkatkan pengelolaan bisnis.
Baca juga: 10 Contoh KPI Sales untuk Meningkatkan Produktivitas Tim