article image

Demand Planning: Arti & Cara Menerapkannya Secara Efektif

11 Nov 2025

Penulis Tim eDOT

Dalam dunia bisnis yang terus berubah, memahami kebutuhan pasar menjadi kunci untuk terus bertahan dan berkembang.

Banyak perusahaan menghadapi tantangan berupa stok menumpuk, keterlambatan produksi, atau bahkan kehilangan pelanggan karena tidak mampu memenuhi permintaan secara tepat waktu.

Di sinilah peran demand planning menjadi sangat penting. Melalui perencanaan permintaan yang matang, bisnis dapat berjalan lebih efisien dan menghindari berbagai risiko operasional.

Lalu, apa itu demand planning dan bagaimana penerapannya dalam suatu bisnis? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Demand Planning?

Demand planning (perencanaan permintaan) adalah proses memprediksi jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen di masa depan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi, distribusi, dan ketersediaan stok.

Proses ini melibatkan analisis data, tren pasar, hingga faktor eksternal seperti musim, promosi, atau perubahan ekonomi.

Adanya demand planning memudahkan bisnis dalam memastikan bahwa produk tersedia dalam jumlah yang tepat, di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.

Dengan begitu, perusahaan dapat menghindari kekurangan stok (stockout) maupun kelebihan stok (overstock).

Mengapa Bisnis Harus Melakukan Demand Planning?

Sebelum memahami demand planning, ketahui mengapa perencanaan ini menjadi hal yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan.

  • Pertama, demand planning membantu bisnis mengantisipasi perubahan pasar. Dengan memiliki data permintaan yang jelas, perusahaan dapat menyesuaikan strategi produksi atau distribusi secara cepat.
  • Kedua, perencanaan yang dilakukan dengan baik dapat menunjang efisiensi biaya. Anda tidak perlu memproduksi barang secara berlebihan atau menyimpan stok terlalu lama di gudang.
  • Ketiga, demand planning meningkatkan kepuasan pelanggan karena kebutuhan mereka dapat terpenuhi tanpa harus menunggu (pre order).

Jika bisnis Anda bergerak di sektor percetakan, ritel, atau manufaktur, demand planning yang baik dapat menjadi keunggulan yang membedakan Anda dengan kompetitor.

Baca juga: Dead Stock dalam Bisnis: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Komponen Demand Planning

Untuk menjalankan demand planning dengan baik, terdapat beberapa komponen utama yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

1. Forecasting (Perkiraan Permintaan)

Tahap awal dari demand planning yakni melakukan forecasting. Proses ini memerlukan analisis data historis, tren pasar, dan faktor musiman untuk memperkirakan jumlah permintaan barang di masa depan.

2. Data Management (Manajemen Data)

Proses berikutnya adalah data management. Anda perlu mengelola data secara terstruktur agar mudah untuk dianalisis. Tanpa adanya data penjualan yang akurat, perencanaan Anda akan kurang efektif.

3. Collaboration

Ketika menerapkan demand planning, Anda perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai departemen di perusahaan. Hal ini bertujuan untuk berbagi informasi dan menyelaraskan strategi agar planning yang dilakukan dapat terlaksana sesuai rencana.

4. Performance Monitoring (Peninjauan Kinerja)

Demand planning membutuhkan konsistensi. Perusahaan perlu meninjau ulang hasil perencanaan secara berkala agar tetap relevan dengan perubahan pasar.

Manfaat Demand Planning

Demand planning tidak hanya berkaitan dengan perhitungan stok, tetapi juga strategi untuk membuat bisnis Anda lebih efisien. Berikut manfaat yang dari adanya perencanaan kebutuhan pasar:

1. Mengoptimalkan Ketersediaan Stok

Dengan adanya perencanaan, Anda dapat memastikan jumlah produk yang tersedia tetap sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal ini dapat mengurangi risiko kekurangan stok yang bisa membuat pelanggan kecewa, atau kelebihan stok yang menambah biaya penyimpanan.

2. Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Distribusi

Perencanaan kebutuhan yang baik dapat membantu tim produksi dan logistik bekerja lebih terarah. Anda bisa menentukan jadwal produksi yang tepat, mengatur pengiriman, dan meminimalkan pemborosan waktu maupun tenaga.

3. Menekan Biaya Operasional

Ketika permintaan dapat diprediksi dengan akurat, perusahaan dapat menyesuaikan pembelian bahan baku dan penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien. Hal ini akan berdampak pada penghematan biaya operasional.

4. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Ketersediaan produk yang konsisten dan tepat waktu membuat pelanggan merasa puas. Tak hanya itu, biasanya mereka cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk atau jasa Anda kepada orang lain.

5. Memudahkan Mengambil Keputusan

Data dan analisis yang dihasilkan dari demand planning memudahkan tim manajemen dalam mengambil keputusan secara lebih tepat. Keputusan yang berbasis data dan bukan sebatas perkiraan tentu sangat berpengaruh dalam menentukan strategi produksi, pemasaran, hingga penetapan harga.

6. Meningkatkan Kolaborasi Antar Departemen

Proses demand planning mendorong kerja sama antara tim penjualan, pemasaran, keuangan, dan operasional. Kolaborasi tersebut dapat menciptakan sudut pandang yang sama terhadap kebutuhan dan tujuan bisnis.

7. Membantu Bisnis Beradaptasi dengan Perubahan Pasar

Kondisi dan kebutuhan pasar selalu berubah secara cepat, baik karena tren, musim, atau kondisi ekonomi. Dengan demand planning, Anda dapat mendeteksi perubahan lebih cepat dan menyesuaikan strategi agar produk Anda tetap relevan dan kompetitif.

Cara Melakukan Demand Planning

Agar demand planning berjalan secara efektif, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Kumpulkan Data Penjualan

Langkah pertama adalah mengumpulkan data penjualan, termasuk pola musiman dan tren permintaan. Data ini dapat menjadi dasar untuk memperkirakan permintaan produk di masa mendatang.

2. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Setelah mengumpulkan data, Anda perlu memperhatikan hal-hal yang bisa memengaruhi naik turunnya penjualan, seperti promosi, tren, hingga kondisi ekonomi.

3. Gunakan Software Pendukung

Semakin berkembangnya teknologi, Anda bisa menemukan berbagai macam deman planner yang bisa dimanfaatkan. Demand planner adalah software yang bisa membantu Anda menganalisis data permintaan secara otomatis. Dengan adanya software tersebut, Anda dapat menerapkan demand planning secara cepat dan akurat.

4. Libatkan Tim dari Lintas Departemen

Kolaborasi antara tim penjualan, produksi, dan pemasaran sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan agar strategi yang dibuat bisa diterapkan secara tepat sasaran.

5. Evaluasi Secara Berkala

Setelah menerapkan demand planning, pastikan Anda melakukan evaluasi rutin terhadap hasil perencanaan tersebut. Bandingkan antara prediksi dan realita penjualan di lapangan. Jika diperlukan, Anda bisa menyesuaikan ulang strategi agar lebih efektif.

Dengan melakukan demand planning yang tepat, perusahaan dapat menentukan jumlah stok yang ideal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Namun, agar manajemen stok berjalan lebih akurat dan minim human error, Anda perlu menggunakan sistem yang terintegrasi dan mudah dipantau.

Untuk itu, eDOT menghadirkan esuite sebagai solusi cerdas dalam mengelola stok dan distribusi secara efisien.

Melalui fitur pemantauan secara real time, esuite memastikan setiap proses mulai dari perencanaan hingga pengiriman produk dapat berjalan secara teratur.

Jadi, tunggu apa lagi? Dapatkan penawaran esuite sekarang dan tingkatkan efisiensi bisnis Anda melalui demand planning yang lebih mudah!

Baca juga: Demand Forecasting: Jenis, Manfaat, & Cara Kerjanya

logo rounded whatsapp