Dalam penjualan, ada beberapa teknik closing sales yang bisa dipertimbangkan. Diketahui, closing sales dapat mendorong terwujudnya konversi.
Oleh sebab itu, memahami teknik closing yang tepat untuk tiap target pelanggan menjadi bagian dari strategi meningkatkan produktivitas sales.
Apabila ingin mengetahui berbagai alternatif teknik closing sales, simak ulasan di bawah ini hingga akhir!
Macam-Macam Teknik Closing Sales
Sebenarnya, banyak sekali teknik untuk closing sales yang dapat diterapkan. Sebagai rekomendasi, berikut ini adalah kumpulan teknik closing sales yang bisa diimplementasikan.
1. Assumptive Close
Assumptive close adalah teknik di mana pelaku usaha harus berasumsi bahwa calon pelanggan siap membeli produk ketika memang ada ketertarikan kuat.
Pada posisi ini, pelaku usaha bisa langsung mengajukan pertanyaan seolah kesepakatan sudah terjadi tanpa terkesan memaksa.
2. Backward Close
Rekomendasi teknik closing berikutnya adalah backward close, di mana pelaku usaha meminta referensi kepada pelanggan potensial sebelum closing. Teknik ini dapat membangun hubungan dengan pelanggan.
Jika mengubah pembicaraan ke potential users yang dikenal, mereka akan melihat prospek kerja baru dan Anda bisa memperoleh referensi ke orang lain.
Namun, sebaiknya lakukan pendekatan ini secara halus. Jika dilakukan terlalu dini, pelanggan justru dapat merasa tidak nyaman.
3. Benjamin Franklin Close
Benjamin Franklin close adalah teknik closing sales yang terinspirasi dari cara pelaku usaha memutuskan sesuatu, yakni dengan mendaftarkan keuntungan (pros) dan kerugiannya (cons).
Caranya adalah dengan menuliskan pros and cons dari produk untuk pelanggan saat proses transaksi. Sebagai contoh, berikan pros and cons ketika pelanggan terlihat ragu di akhir.
Baca juga: 10 Contoh KPI Sales untuk Meningkatkan Produktivitas Tim
4. Empathy Close
Empathy close merupakan teknik closing lain yang dapat membantu pelaku usaha menunjukkan empati terhadap kondisi calon pelanggan.
Sebagai contoh, staf di toko bisa memberi pujian harus atau menunjukkan bahwa ia memahami kesulitan pelanggan. Sebaiknya lakukan pendekatan ini secara tulus, namun tidak berlebihan.
5. Hard Close
Teknik hard close menekankan penjelasan secara tegas kepada calon pelanggan yang belum juga memutuskan untuk menyelesaikan transaksi. Namun, ini sebaiknya menjadi solusi terakhir dalam sales cycle.
Dalam mengimplementasikannya, staf yang bertugas perlu meminta kepastian pelanggan terkait kesepakatan transaksi.
6. Need Close
Need close adalah teknik closing sales yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan spesifik pelanggan. Dalam hal ini, pastikan untuk mendengarkan kondisi pelanggan dengan saksama. Kemudian, buatlah daftar kebutuhan mereka.
Lalu, sampaikan produk mana yang dapat membantu menyelesaikan masalahnya dan bagaimana cara menggunakannya.
7. Now or Never Close
Now or never close adalah teknik yang sering digunakan saat adanya keterbatasan waktu atau ketersediaan produk.
Teknik ini menunjukkan sense of urgency kepada calon pelanggan untuk membeli suatu barang. Adapun contoh percakapan teknik closing yang urgent bisa ditemukan saat live shopping di e-commerce.
Pada saat live shopping, presenter sering kali menyatakan, “Ayo buruan beli sekarang ya, kakak! Promonya akan hangus di 30 menit ke depan.”
8. Option Close
Option close adalah teknik closing sales di mana tim sales memberikan pilihan atau opsi kepada calon pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.
Misalnya, berikan opsi kepada pelanggan untuk membayar uang muka (DP) di minggu ini atau mulai Senin depan ketika gaji bulanan sudah turun.
Baca juga: Mengenal Sales Automation, Mengapa Penting untuk Bisnis?
9. Puppy Dog Close
Puppy dog close adalah teknik closing sales yang digunakan dengan memberi uji coba gratis supaya calon pelanggan bisa merasakan produk langsung dan lebih tertarik membelinya.
Hingga saat ini, teknik ini sangat efektif karena tidak bersifat memaksa, namun membiarkan calon pelanggan berinteraksi langsung dengan produk untuk merasakan manfaatnya.
10. Question Close
Question close adalah teknik closing sales yang menggunakan pertanyaan untuk membantu calon pelanggan menemukan solusi dalam mengatasi problemnya.
Dengan mengajukan pertanyaan yang strategis, calon pelanggan akan memiliki pandangan yang positif terhadap produk dan tertarik untuk memanfaatkannya.
11. Scale Close
Scale close dapat diterapkan dengan menanyakan ketertarikan calon pelanggan dari skala 1-10. Dengan begitu, tim sales dapat mengetahui apakah penjelasan produk sudah jelas.
Hal tersebut dapat membantu tim sales untuk menentukan langkah selanjutnya demi meyakinkan calon pelanggan hingga mendorong tercapainya konversi.
12. Sharp Angle Close
Sharp angle close adalah teknik closing yang diterapkan ketika calon pelanggan bersedia melakukan pembelian dengan syarat tertentu.
Misalnya, jika pelanggan meminta diskon, Anda bisa closing sales dengan menyetujuinya hari itu juga. Dengan demikian, pelanggan akan merasa diuntungkan dan tim sales dapat menambah konversi.
13. Soft Close
Sebagai salah satu teknik closing yang umum, soft close merupakan teknik penawaran secara tidak langsung yang kerap kali bisa menguak lebih banyak kebutuhan calon pelanggan.
Untuk melakukan teknik ini, tim sales perlu memberikan pertanyaan kepada calon pelanggan terlebih dahulu sebelum melakukan closing.
Caranya adalah dengan menyampaikan bagaimana cara memecahkan masalah pelanggan melalui penggunaan produk yang ditawarkan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Penjualan Tanpa Menguras Anggaran
14. Something for Nothing Close
Secara efektif, something for nothing close kerap kali digunakan untuk membuat calon pelanggan segera membeli produk dengan mengandalkan penawaran terbatas.
Untuk melakukannya, pelaku usaha bisa mencoret harga asli dan memberi diskon. Contoh penerapan ini sering kali ditemukan di supermarket.
Sebagai catatan, penawaran yang diberikan akan berbeda-beda disesuaikan dengan kebijakan setiap entitas usaha.
15. Summary Close
Summary close melibatkan rangkuman manfaat produk untuk disajikan kepada calon pelanggan. Teknik closing sales ini terutama digunakan dalam proses penjualan yang panjang.
Dengan begitu, calon pelanggan akan terbantu dalam memahami kegunaan produk meskipun sudah lama tidak mendapatkan informasi produk dari iklan atau bentuk promosi lainnya.
16. Takeaway Close
Metode takeaway close menggunakan reverse psychology dengan menarik penawaran. Harapannya adalah calon pelanggan merasa kecewa karena kehilangan kesempatan.
Calon pelanggan yang sudah berminat tapi ragu untuk membeli karena alasan tertentu mungkin akan mempertimbangkan kembali karena penawaran yang tidak akan lagi berlaku.
17. Visual Close
Visual close adalah teknik closing sales yang menghadirkan secara langsung fungsi dan penawaran produk melalui konten berupa video, foto, atau bagan.
Daripada hanya mencantumkan informasi produk melalui teks di layar atau media cetak lainnya, visual yang kreatif dapat lebih menarik perhatian calon pelanggan.
Pantau Performa dan Kinerja Sales dengan ework
Jadi, sudah terbayang salah satu atau kombinasi teknik closing sales apa yang bisa tim sales Anda gunakan? Informasi di atas bisa jadi referensi untuk membantu strategi penjualan.
Di samping mempertimbangkan teknik closing, jangan lupa untuk mengevaluasi performa dan memantau kinerja tim sales di lapangan. Untuk itu, Anda dapat menggunakan ework.
Perlu diketahui, ework adalah Sales Force Automation (SFA) yang mampu memantau performa dan kinerja sales secara real-time.
Tidak hanya itu, ework dapat membantu dalam berbagai pekerjaan administratif lainnya, terutama di bidang penjualan dan distribusi.
Yang paling penting, ework menyajikan informasi berbasis data sehingga dapat membantu tim sales untuk menyusun strategi secara tepat demi mengoptimalkan closing.
Jika tertarik, langsung saja hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dan nikmati kemudahan pengelolaan dan pemantauan sales dengan ework dari eDOT!
Baca juga: Aplikasi Sales: Fitur, Keunggulan, Cara Memilih dan Rekomendasinya!