image

Ini Cara Menghitung ROI (Return on Investment) bagi Bisnis

21 May 2025

Return on investment atau ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui hasil dan efektivitas dari suatu kegiatan investasi yang telah dilakukan. Karena itu, sangat penting bagi para pebisnis untuk memahami bagaimana cara menghitung ROI yang tepat.

Pada dasarnya, nilai ROI dapat menunjukkan perbandingan antara laba bersih yang didapatkan dari investasi dengan modal yang sudah ditanamkan dalam suatu bisnis. Jadi, semakin tinggi ROI, maka semakin baik investasi yang telah dilakukan.

Ingin tahu bagaimana cara menghitung ROI yang tepat bagi bisnis? Anda dapat membaca artikel berikut ini sampai habis.

Apa Itu ROI (Return on Investment)?

ROI adalah rasio yang menunjukkan hasil dari penggunaan aset perusahaan sebagai ukuran efisiensi manajemen. Rasio ini diukur melalui seluruh aset yang dikendalikan oleh perusahaan tanpa melihat pendanaan atau investasi.

Suatu bisnis biasanya melakukan analisis ROI untuk menghitung seberapa besar pengeluaran yang telah digunakan oleh perusahaan. Nilai ini nantinya bisa menjadi pertimbangan bagi para investor sebelum menanamkan modalnya di dalam sebuah bisnis.

Hal tersebut dapat digunakan untuk menilai kesuksesan manajemen penjualan serta menggambarkan tingkat pengembalian yang bisa didapatkan investor dengan menanamkan modal di suatu perusahaan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi ROI

Pada dasarnya, terdapat dua faktor utama yang bisa memengaruhi besaran ROI, yaitu turnover dan profit margin. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

  • Turnover, yaitu tingkat perputaran aset dalam aktivitas operasional perusahaan.
  • Profit margin, yaitu besaran keuntungan dari operasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Faktor ini juga dapat menunjukkan hasil penjualan bersih yang bisa menjadi parameter tingkat keuntungan perusahaan dalam penjualan.

Baca juga: Apa itu Sales B2B? Pengertian, Contoh, dan Tips-tips Penting

Manfaat Analisis ROI dalam Bisnis

Analisis ROI sendiri dapat memberikan sejumlah manfaat bagi perkembangan bisnis, yakn untuk mengukur tingkat profitabilitas, membantu efisiensi dana, sebagai alat kontrol, hingga membantu penentuan strategi bisnis yang tepat. Berikut penjelasannya:

1. Mengukur Tingkat Profitabilitas

Manfaat analisis ROI yang pertama adalah dapat mengukur tingkat profitabilitas dari suatu bisnis. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau lama dalam periode tertentu.

Perhitungan profitabilitas untuk masing-masing produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan bisa dilakukan dengan mudah ketika penerapan product cost system (total modal yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk) berjalan dengan baik.

Hal ini tentu masih berkaitan erat dengan return on investment yang dianalisis berdasarkan jumlah modal yang sudah ditanamkan dalam suatu bisnis.

2. Membantu Efisiensi Dana

Manfaat analisis ROI berikutnya yaitu bisa membantu dalam proses efisiensi dana. ROI dapat digunakan untuk mengukur penggunaan modal dalam operasional bisnis, produksi, hingga penjualan yang efisien.

Rasio ROI berguna sebagai pembanding efisiensi penggunaan dana perusahaan dengan kompetitor lain jika Anda memiliki data valid mengenai rasio industri, yaitu tolok ukur kinerja keuangan rata-rata sejumlah perusahaan dalam suatu industri.

3. Sebagai Alat Kontrol

ROI memegang peran yang cukup krusial dalam perkembangan bisnis karena dapat digunakan sebagai alat kontrol dari perkembangan bisnis.

Pasalnya, angka ini akan memberikan gambaran jelas mengenai efektivitas investasi yang telah dilakukan di suatu perusahaan dalam periode tertentu. Jika ROI menunjukkan angka yang kurang baik, pihak manajemen bisa mengevaluasinya sesegera mungkin.

4. Membantu Penentuan Strategi Bisnis yang Tepat

Bila hasil analisis ROI telah dibandingkan dengan kompetitor lain, Anda dapat menemukan kelemahan-kelemahan yang menghambat perkembangan perusahaan Anda.

Hal inilah yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi dalam menentukan strategi bisnis yang tepat dan lebih baik lagi untuk selanjutnya.

Baca juga: Strategi Meningkatkan Produktivitas Sales Secara Efektif

Cara Menghitung ROI dan Contohnya

Cara menghitung ROI tidak terlalu sulit. Anda hanya membutuhkan data laba bersih (return) dan modal investasi perusahaan dalam periode tertentu. Kemudian, data tersebut dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:

ROI = (laba bersih/modal investasi) x 100%

Contohnya, perusahaan N mengeluarkan modal untuk produksi senilai Rp20 juta pada tahun 2020. Kemudian, seluruh produknya berhasil terjual dan mendapatkan laba bersih senilai Rp6 juta.

Dengan demikian, tingkat ROI dari perusahaan N pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

ROI = (laba bersih/modal investasi) x 100%

ROI = (Rp6 juta/Rp20 juta) x 100%

ROI = 30%

Berdasarkan perhitungan ROI tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat ROI perusahaan N pada tahun 2020 adalah sebesar 30%.

Demikian ulasan mengenai cara menghitung ROI beserta contohnya yang perlu dipahami untuk menganalisis efektivitas suatu bisnis.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ROI yang tinggi bisa menjadi indikasi dari suksesnya investasi yang dilakukan dalam sebuah bisnis.

Jika Anda ingin meningkatkan ROI, sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dari penjualan produk atau layanan perusahaan Anda.

Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan layanan ework dari eDOT untuk membantu proses penjualan perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

ework merupakan aplikasi sales force automation (SFA) yang dirancang untuk membantu mengelola berbagai tugas penjualan, mulai dari manajemen prospek, pelacakan aktivitas penjualan, dan masih banyak lagi.

Di aplikasi ework, semua data penjualan akan diperbarui secara real time. Dengan begitu, tim penjualan bisa menentukan strategi dan keputusan bisnis yang tepat dan efektif.

Tunggu apa lagi? Segera hubungi kontak kami dan maksimalkan proses penjualan bisnis Anda sekarang juga!

Baca juga: 8 Strategi Digital Marketing Terbukti Tingkatkan Penjualan 2025

logo rounded whatsapp