Di dunia bisnis, menentukan target penjualan adalah salah satu cara untuk menilai kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan. Target ini bukan sekadar angka, tapi juga dorongan bagi tim penjualan agar lebih fokus dan termotivasi.
Meski begitu, menetapkan target yang realistis sering menjadi tantangan. Untuk itu, perusahaan biasanya menggunakan rumus target penjualan sebagai acuan agar target lebih terukur dan efektif.
Ingin tahu rumus target penjualan bekerja dan seberapa pentingnya target penjualan bagi bisnis? Simak artikel ini sampai selesai.
Mengapa Target Penjualan Penting?
Target penjualan memegang peran penting dalam menjalankan bisnis dan menjaga pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya:
- Fokus pada hal penting: Target penjualan membantu pemilik bisnis dan tim menyalurkan energi serta sumber daya ke kegiatan yang paling berpengaruh terhadap pencapaian hasil. Dengan fokus ini, usaha yang dilakukan lebih tepat sasaran dan mengurangi pemborosan waktu serta sumber daya.
- Memantau kemajuan: Dengan target penjualan yang jelas, setiap langkah tim dapat dipantau dengan mudah. Hal ini membantu perusahaan menilai progres, mengevaluasi strategi, dan mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki.
- Menjadi dorongan bagi tim: Target penjualan yang realistis memberi tim motivasi untuk bekerja lebih maksimal. Dengan tujuan yang jelas, tim memiliki arah yang pasti dan dorongan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
- Mendukung perencanaan bisnis: Target penjualan mempermudah penyusunan strategi dan pengambilan keputusan. Perusahaan bisa merencanakan langkah-langkah yang tepat karena sudah mengetahui sasaran yang ingin dicapai.
- Mendorong pertumbuhan: Target penjualan yang terukur membuat bisnis lebih siap menghadapi tantangan. Selain itu, target yang jelas menjadi pendorong untuk terus berkembang, meningkatkan penjualan, dan mencapai kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Cara Menghitung Target Penjualan
Menghitung target penjualan bisa dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bisnis.
Rumus menghitung target penjualan menjadi acuan penting dalam pengelolaan bisnis agar sasaran yang ditetapkan lebih terukur dan realistis. Berikut beberapa metode yang biasa diterapkan:
1. Berdasarkan Pertumbuhan Penjualan
Salah satu cara yang paling sering dipakai untuk menetapkan target penjualan adalah melihat angka penjualan tahun sebelumnya, kemudian menambahkan persentase pertumbuhan yang diinginkan. Metode ini membantu perusahaan menetapkan target yang realistis sekaligus mendorong perkembangan bisnis secara konsisten.
Rumus: Target Penjualan = Penjualan Tahun Lalu × (1 + % Pertumbuhan yang Diinginkan)
Misalnya, penjualan tahun lalu tercatat Rp100 juta dan perusahaan menargetkan pertumbuhan 10%. Maka, hitungan target penjualan tahun ini adalah:
Rp100 juta × 1,10 = Rp110 juta.
Baca juga: Analisis Penjualan: Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya
2. Berdasarkan Pencapaian Revenue
Jika perusahaan memiliki target pendapatan, hitungan target penjualan berdasarkan revenue dapat digunakan untuk mengetahui jumlah produk atau layanan yang harus dijual agar target tercapai. Caranya cukup mudah, yaitu dengan membagi target pendapatan dengan harga rata-rata produk.
Rumus: Target Pendapatan ÷ Harga Rata-Rata Produk
Contohnya, jika target pendapatan sebesar Rp500 juta dan harga rata-rata produk Rp50 juta, maka jumlah produk yang perlu dijual adalah:
500 juta ÷ 50 juta = 10 unit produk.
3. Berdasarkan Kapasitas Tim Penjualan
Metode ini menetapkan target penjualan dengan memperhitungkan kapasitas tim yang tersedia. Cara ini dilakukan dengan menghitung target untuk setiap anggota, kemudian menjumlahkannya untuk mengetahui total target seluruh tim.
Rumus: Jumlah Tenaga Penjualan × Penjualan Rata-Rata per Orang
Sebagai contoh, jika ada 10 tenaga penjualan dan masing-masing mampu menjual 5 unit produk per bulan, maka target penjualan bulanan tim menjadi:
10 × 5 = 50 unit produk.
4. Berdasarkan Potensi Pasar dan Segmentasi
Menghitung target penjualan berdasarkan potensi pasar berarti menentukan seberapa besar bagian pasar yang ingin dijangkau. Cara ini membantu perusahaan melihat peluang yang bisa diraih di pasar.
Rumus: Ukuran Pasar × Persentase Target Penetrasi
Contohnya, jika pasar potensial ada 1.000 pelanggan dan perusahaan menargetkan 5% dari pasar tersebut, maka target penjualan menjadi:1.000 × 5% = 50 pelanggan.
Baca juga: Apa Itu Sales Analytics? Ini Cara Kerja dan Manfaatnya!
5. Berdasarkan Margin Kontribusi per Unit
Jika tujuan utamanya mendapatkan keuntungan, perhitungan target penjualan dengan mengacu pada margin kontribusi per unit bisa membantu mengetahui jumlah produk yang perlu dijual agar target laba tercapai. Caranya cukup mudah, yaitu dengan membagi target laba dengan keuntungan per produk.
Rumus: (Target Laba + Biaya Tetap) ÷ Margin Kontribusi per Unit
Misalnya, target laba Rp200 juta, biaya tetap sebesar Rp75 juta, dan keuntungan per produk Rp20 juta, maka jumlah produk yang harus dijual adalah:
(200 juta + 75 juta) ÷ 20 juta = 14 unit produk (pembulatan dari 13,75).
Itulah penjelasan mengenai pentingnya target penjualan hingga cara menghitungnya menggunakan rumus target penjualan. Agar perhitungan target penjualan lebih praktis, ework hadir sebagai solusi untuk memantau data penjualan dan pesanan dengan akurat.
Dengan ework, Anda dapat memantau kinerja tim penjualan secara langsung dan real-time, sekaligus mendapatkan data yang otomatis terintegrasi dengan esuite. Hal ini membuat pengelolaan stok dan distribusi menjadi lebih mudah serta efisien.
Selain itu, dashboard interaktif ework membantu Anda melihat performa tim, menemukan area yang perlu ditingkatkan, dan mengambil keputusan lebih cepat berdasarkan informasi yang akurat.
Jadi, optimalkan strategi penjualan melalui pendekatan cerdas dan berbasis data dengan ework dari eDOT. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran dan segera manfaatkan ework demi pertumbuhan bisnis Anda.
Baca juga: Action Plan Sales: Solusi Meningkatkan Produktivitas Sales
