article image

Rumus Safety Stock agar Persediaan Tetap Stabil dan Efisien

25 Sep 2025

Penulis Tim eDOT

Manajemen stok yang baik dapat membantu bisnis Anda bisa terus berkembang. Salah satu cara untuk mencegah barang habis adalah dengan sistem inventory, salah satunya adalah safety stock.

Safety stock adalah stok tambahan yang disimpan sebagai cadangan. Tujuannya untuk menghadapi perubahan permintaan pelanggan atau masalah dalam distribusi.

Dengan memiliki persediaan cadangan ini, bisnis bisa tetap memenuhi permintaan meski kondisi tidak menentu sehingga risiko kehabisan stok bisa berkurang.

Ingin tahu bagaimana cara menggunakan rumus safety stock secara praktis? Baca artikel ini untuk penjelasan selengkapnya.

Mengapa Safety Stock Penting?

Safety stock adalah persediaan cadangan yang dibuat supaya bisnis tetap bisa memenuhi permintaan pelanggan kapan pun dibutuhkan. Ini merupakan hal yang penting karena permintaan pasar tidak selalu stabil dan bisa berubah sewaktu-waktu.

Dengan menyediakan safety stock, perusahaan bisa menjaga keuntungan, mengurangi efek perubahan permintaan, dan mempermudah penjadwalan produksi. 

Stok cadangan ini juga membantu menentukan jumlah persediaan yang tepat, tidak berlebihan hingga merugikan, tapi juga tidak terlalu sedikit sampai risiko kehabisan barang meningkat.

Cara Menghitung Safety Stock

Untuk menghitung safety stock, ada beberapa metode yang umum digunakan, mulai dari rumus safety stock dasar hingga pendekatan yang lebih spesifik sesuai kebutuhan bisnis. Berikut beberapa cara menghitung safety stock yang bisa dijadikan referensi:

1. Rumus Safety Stock Dasar

Cara paling mudah untuk memahami perhitungan safety stock adalah dengan menerapkan safety stock formula sederhana berikut.

Safety Stock = (Penjualan Harian Maksimum × Lead Time Maksimum) – (Penjualan Harian Rata-Rata × Lead Time Rata-Rata)

Keterangan setiap variabel:

  • Penjualan harian maksimum: Jumlah barang terbanyak yang terjual dalam sehari
  • Lead time maksimum: Waktu terlama pemasok mengirim barang
  • Penjualan harian rata-rata: Jumlah barang yang biasanya terjual tiap hari
  • Lead time rata-rata: Waktu pengiriman rata-rata dari pemasok

Rumus ini menjadi langkah dasar untuk menentukan stok cadangan. Meski sederhana, rumus ini cocok untuk kondisi normal. Kendati demikian, penggunaannya kurang akurat jika permintaan sering berubah atau ada musim tertentu dengan penjualan tinggi.

Baca juga: Gak Perlu Akuntan! Begini Cara Ngatur Pajak di Sistem Sendiri

2. Persediaan Cadangan Tetap

Untuk menentukan persediaan cadangan tetap, tidak ada rumus baku. Namun, penghitungannya bisa dilakukan dengan cara sederhana sebagai berikut:

Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari × Penjualan Harian Rata-Rata atau Penjualan Harian Maksimum

Misalnya, Anda ingin menyiapkan stok cadangan untuk dua minggu. Jika penjualan harian rata-rata 10 unit dan penjualan harian tertinggi 17 unit, maka jumlah cadangan yang disarankan berkisar antara 140 sampai 238 unit.

Cara ini hanya berdasarkan perkiraan dan tidak memperhitungkan lama pengiriman dari pemasok atau perubahan permintaan. Metode ini paling cocok untuk bisnis dengan permintaan yang relatif stabil dan sedikit gangguan dalam rantai pasokan.

3. Perhitungan Berbasis Waktu

Perhitungan persediaan cadangan berbasis waktu membantu menentukan stok yang dibutuhkan selama periode tertentu berdasarkan perkiraan permintaan di masa depan. 

Untuk menerapkannya, ada dua hal yang perlu diperhatikan:

  • Data penjualan sebelumnya: Jumlah barang terjual dan produk yang sering habis, bisa diambil dari software akuntansi atau aplikasi POS.
  • Perkiraan permintaan mendatang: Menggunakan tren, riset pasar, atau metode proyeksi lain.

4. Rumus Heizer dan Render

Jika pengiriman dari pemasok tidak menentu, metode Heizer dan Render bisa dipakai untuk menentukan jumlah persediaan cadangan. Di bawah ini adalah rumusnya:Persediaan Cadangan = Skor Z × Standar Deviasi Lead Time 

Dalam rumus ini, skor Z menunjukkan tingkat layanan yang diinginkan, yaitu seberapa banyak stok tambahan yang perlu disiapkan di atas rata-rata permintaan agar terhindar dari kehabisan barang.

Baca juga: Invoice Digital: Pengertian, Manfaat, & Cara Kerjanya

5. Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pemesanan optimal untuk meminimalkan biaya total persediaan, yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

EOQ digunakan untuk menentukan unit suatu barang yang perlu dipesan pada sekali pemesanan. Berikut adalah rumus EOQ:

EOQ = √ (2 × Biaya Pemesanan × Tingkat Permintaan ÷ Biaya Penyimpanan)

Contohnya, jika penjualan tahunan 1.000 unit, biaya pemesanan 5.000, dan biaya penyimpanan 4.000, maka EOQ adalah 50 unit.

Dengan begitu, setiap kali memesan barang, jumlah optimal yang sebaiknya dipesan oleh usaha tersebut adalah 50 unit untuk menekan biaya persediaan.

Perbedaan Buffer Stock dan Safety Stock

Banyak yang mengira safety stock dan buffer stock itu sama, padahal keduanya berbeda meski sama-sama mencegah kehabisan stok.

Safety stock berfungsi sebagai cadangan darurat saat terjadi masalah di rantai pasokan, misalnya masalah distribusi atau gangguan produksi. Stok ini biasanya tetap untuk setiap produk.

Sementara buffer stock disiapkan untuk mengantisipasi perubahan permintaan, seperti penjualan musim liburan atau promo. Jumlahnya bisa berubah sesuai kebutuhan.

Singkatnya, safety stock seperti menyimpan lilin untuk menghadapi mati listrik, sedangkan buffer stock seperti menyiapkan makanan ekstra saat ada tamu. Keduanya dapat membantu membuat bisnis lebih aman dari risiko kehabisan stok.

Demikian penjelasan mengenai rumus safety stock hingga alasan mengapa safety stock adalah hal yang penting dalam bisnis. 

Mengaplikasikan safety stock dengan tepat membantu bisnis tetap siap menghadapi fluktuasi permintaan dan gangguan pasokan.

Untuk mempermudah pengelolaan stok dan safety stock, Anda bisa menggunakan esuite, sebuah platform Distribution Management System yang lengkap dan terintegrasi.

esuite berfungsi sebagai Distribution Management System yang dirancang untuk membuat operasional bisnis lebih lancar dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Platform ini juga terhubung dengan ework yang membuat pengelolaan inventaris lebih praktis. 

Melalui esuite, Anda bisa melihat jumlah stok secara real-time, menambah stok, menyesuaikan persediaan, hingga menentukan lokasi penyimpanan dengan mudah.

Dengan esuite, kegiatan operasional menjadi lebih cepat dan otomatis, tim bisa bekerja lebih terkoordinasi, dan data inventaris bisa dianalisis lebih cepat. 

Hasilnya, pengelolaan stok lebih rapi, risiko kehabisan barang berkurang, dan keputusan bisnis bisa diambil lebih cepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

Untuk mengetahui bagaimana esuite dapat membantu bisnis Anda, ajukan penawaran sekarang dan dapatkan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca juga: Efisiensi Operasional: Pengertian, Cara Mengukur, & Manfaatnya

logo rounded whatsapp